Rupiah diawal perdagangan merosot

id rupiah merosot,suku bunga Fed,Fed,nilai tukar rupiah

Rupiah diawal perdagangan merosot

Petugas menghitung uang dolar AS di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom/pri.

...Harapan pelaku pasar akan penundaan kenaikan bunga The Fed bulan Maret nanti akibat rontoknya SVB (Silicon Valley Bank) dan Signature Bank di Amerika Serikat
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa, merosot seiring ekspektasi pasar akan penundaan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Rupiah pada Selasa pagi dibuka menurun 28 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp15.405 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.377 per dolar AS.

"Harapan pelaku pasar akan penundaan kenaikan bunga The Fed bulan Maret nanti akibat rontoknya SVB (Silicon Valley Bank) dan Signature Bank di Amerika Serikat," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, (14/3/2023).

Otoritas California menutup SVB pada Jumat (10/3/2023) setelah pemberi pinjaman yang berfokus pada perusahaan rintisan teknologi itu melaporkan kerugian besar dari penjualan sekuritas, memicu penurunan simpanan bank. Keruntuhan SVB adalah kegagalan bank terbesar sejak runtuhnya asosiasi simpan pinjam AS Washington Mutual pada tahun 2008.

Signature Bank yang berbasis di New York, pemberi pinjaman utama dalam industri kripto, ditutup pada Minggu (12/3/2023) oleh regulator karena "pengecualian risiko sistemik serupa", Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengatakan dalam pernyataan bersama.

The Fed pada Minggu (12/3/2023) mengumumkan program pinjaman darurat baru untuk meningkatkan kapasitas sistem perbankan.

Runtuhnya SVB membuat investor berspekulasi bahwa Fed sekarang akan enggan mengguncang perahu dengan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini, dengan sorotan kuat pada data inflasi Selasa (14/3/2023).

Pasar sekarang memperkirakan peluang hampir 18 persen dari Fed mempertahankan suku bunga saat ini dan peluang 82 persen untuk kenaikan 25 basis poin. Sebaliknya, pasar memperkirakan peluang 70 persen untuk kenaikan 50 basis poin sebelum SVB runtuh.

Baca juga: IHSG melemah ikuti bursa saham kawasan

Baca juga: Emas melonjak 49,30 dolar AS








Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah merosot seiring ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga Fed