Jakarta (ANTARA) -
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 4,192 persen. Hal itu memberi dorongan pada penguatan mother currency yaitu dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed diperkirakan akan memangkas 25 basis poin (bps) lagi pada pertemuan Fed berikutnya. Namun, hal tersebut kemungkinan besar masih dipertimbangkan melihat kondisi pasar tenaga kerja terbaru yang dapat mempengaruhi besaran pemangkasan suku bunga.
Jika Donald Trump menang dalam Pemilihan Presiden AS pada November 2024, maka hal itu dapat mendukung penguatan dolar AS karena agenda kebijakan yang akan dijalankannya dan memulai perang dagang dengan China dan mendukung kembali ekonomi Amerika untuk menggeliat, yang memberi pajak tinggi pada EV buatan China.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turun ke level Rp15.620 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.560 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah akibat meningkatnya kekhawatiran prospek ekonomi global
Baca juga: Rupiah menguat menjelang pelantikan Presiden
Baca juga: Rupiah menguat setelah pelantikan Presiden