Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah

id rupiah melemah,nilai tukar rupiah,ihsg

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah

Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri.

Pasar global juga masih akan menunggu rilis data inflasi AS nanti malam, kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, (14/3/2023).
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa, melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Selasa ditutup menurun delapan poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.385 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.377 per dolar AS.

"Pasar global juga masih akan menunggu rilis data inflasi AS nanti malam," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Laporan inflasi utama AS akan dirilis pada Selasa, yang dapat menambah teka-teki bank sentral AS atau The Fed tentang apakah harus tetap pada jalur kenaikan suku bunga untuk menjinakkan tekanan harga yang terus-menerus, atau untuk menahan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut guna memberi sistem perbankan beberapa ruang bernafas.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen naik 0,4 persen pada Februari, yang akan menurunkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun-ke-tahun menjadi enam persen pada Februari dan menandai kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak September 2021.

Sementara runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) - kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008 - telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah kenaikan suku bunga Fed yang agresif telah membuka celah di antara para pemain kunci di salah satu sektor perbankan terbesar dan paling saling berhubungan di dunia.

Penutupan tiba-tiba SVB Financial memicu kekhawatiran tentang risiko bank lain akibat kenaikan tajam suku bunga Federal Reserve AS selama setahun terakhir.

Rully menuturkan pasar berharap The Fed tidak akan menaikkan suku bunga seagresif yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: IHSG melemah ikuti bursa saham kawasan
Baca juga: Analis bilang penutupan tiga bank AS tak berdampak pada Indonesia







Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah melemah di tengah pasar nantikan data inflasi AS