Pemkab Lembata imbau masyarakat waspadai ancaman bencana

id Bencana alam, NTT,Bupati Lembata,Kota Kupang

Pemkab Lembata imbau masyarakat waspadai ancaman bencana

Pjs Bupati Lembata Marsianus Djawa saat meresmikan pantung Brigjen Tifaona

...Pesan utama saya adalah jangan panik, dan jika terjadi bencana alam seperti tsunami masyarakat harus mengikuti jalur evakuasi dan tetap waspada dengan berbagai bencana alam yang terjadi
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan potensi bencana alam yang ada di daerah itu

“Pesan utama saya adalah jangan panik, dan jika terjadi bencana alam seperti tsunami masyarakat harus mengikuti jalur evakuasi dan tetap waspada dengan berbagai bencana alam yang terjadi,” kata Penjabat sementara Bupati Lembata, Marsianus Djawa dari Lewoleba, kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (23/3/2023).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan meningkatnya aktivitas erupsi gunung berapi Ile Lewotolok dalam beberapa hari terakhir dan juga gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1 yang terjadi di daerah itu pada Kamis (23/3) dini hari.

Marsianus mengaku sudah mengarahkan para camat dan kepala desa di kabupaten itu untuk senantiasa mengimbau warganya agar selalu waspada pada setiap kesempatan.

“Saya minta agar daerah-daerah yang berpotensi dampak bencana untuk mengikuti arahan pemerintah agar pindah ke wilayah aman,” ujar dia.

Dia pun mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada Kamis (23/3) dini hari tadi cukup keras dan terasa hampir di seluruh pulau Lembata. Namun, bersyukur tak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan material.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya yang dipantau di Jakarta, Kamis, (23/3) dini hari, menginformasikan gempa tersebut terjadi pada pukul 03.23 WIB atau 04.23 WITA.

Adapun lokasi gempa berada di 8,84 Lintang Selatan (LS)-123,22 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 65 kilometer.

Sedangkan pusat gempa berada di 50 kilometer Barat Daya Lembata. BMKG menginformasikan gempa yang terjadi di Lembata itu tidak berpotensi tsunami.

Selain gempa berdasarkan laporan dari Pos Pemantau Gunung api Ile Lewotolok sejak Rabu (22/3) malam kemarin, kurang lebih 60 kali letusan atau erupsi terjadi di puncak gunung Ile Lewotolok.

Letusan atau erupsi ini semakin meningkat walaupun status gunung itu telah turun dari level III atau siaga menjadi level II atau waspada.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 guncang Lembata

Baca juga: Ile Lewotolok kembali erupsi dengan ketinggian 500 meter