Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan uang senilai Rp3,78 triliun untuk hari besar keagamaan nasional (HBKN), seperti Paskah dan Idul Fitri yang akan jatuh pada April mendatang.
Kepala Kantor Perwakilan BI NTT Donny Heatubun di Kupang, Senin, (27/3/2023) mengatakan kesiapan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan uang dan layanan penukaran uang kepada masyarakat di seluruh wilayah setempat.
“Jadi sejumlah uang yang BI NTT siapkan itu, selain untuk Paskah dan Idul Fitri, disiapkan untuk perayaan Nyepi yang sudah berlalu beberapa hari yang lalu,” katanya.
Dia menambahkan kebutuhan uang untuk HKBN tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang Rp1,75 triliun. Jika dilakukan persentase naik sebesar 6,89 persen.
Pada tahun 2022, kata dia, dari Rp1,75 triliun yang disiapkan, yang terealisasi kurang lebih mencapai Rp1,5 triliun. Hal ini karena ekonomi NTT belum bertumbuh dengan baik.
Pihaknya menyiapkan nilai uang dengan jumlah yang lebih besar karena momentum pertumbuhan ekonomi di NTT yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat serta pencabutan Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT BI juga terus mengelar vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan imunitas,” ujar dia.
Hal ini dilakukan karena BI memperkirakan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat saat Paskah, Ramadhan dan Idul Fitri yang berpengaruh pada meningkatnya aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai.
Pihaknya juga mendorong masyarakat memanfaatkan pembayaran nontunai selain pembayaran tunai saat bertransaksi.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan ketersediaan uang di masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan partisipasi dalam kebahagiaan masyarakat merayakan HBKN, pihaknya menyelenggarakan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2023.
Program SERAMBI 2023 terdiri atas layanan kas oleh Bank Indonesia, perbankan, dan mitra strategis lainnya melalui lokasi layanan penukaran uang difokuskan pada titik-titik keramaian dengan menggunakan aplikasi PINTAR dalam layanan penukaran uang rupiah.
Baca juga: BI mencatat penggunaan QRIS di NTT bertambah 6.505 pengguna
Baca juga: Pemprov NTT ingin UMKM berdaya lewat pelatihan dari Bank Indonesia
BI NTT siapkan Rp3,78 triliun untuk HBKN
Kami mendorong masyarakat memanfaatkan pembayaran nontunai selain pembayaran tunai saat bertransaksi...