BI mencatat penggunaan QRIS di NTT bertambah 6.505 pengguna

id qris,pengguna qris ntt,metor pembayaran qris,digitalisasi transaksi ntt,bi ntt,ntt

BI mencatat penggunaan QRIS di NTT bertambah 6.505 pengguna

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT Daniel Agus Prasety (kanan) memberikan penjelasan sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan seminar fiskal dan ekonomi regional yang digelar Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT Kementerian Keuangan di Kupang, Kamis (2/3/2023). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Penggunaan QRIS di NTT terus bertumbuh dari sebelumnya di akhir 2022 sebanyak 141.727 merchant dan bertambah hingga akhir Januari 2023 mencapai 148.232 merchant
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat penggunaan sistem pembayaran digital melalui metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di NTT bertambah sebanyak 6.505 pengguna sehingga total telah mencapai 148.232 pengguna.

"Penggunaan QRIS di NTT terus bertumbuh dari sebelumnya di akhir 2022 sebanyak 141.727 merchant dan bertambah hingga akhir Januari 2023 mencapai 148.232 merchant," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT Daniel Agus Prasetyo dalam kegiatan seminar fiskal dan ekonomi regional yang diselenggarakan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT Kementerian Keuangan di Kupang, Kamis, (2/3/2023).

Ia mengatakan QRIS di NTT telah digunakan di berbagai tempat usaha masyarakat termasuk di perguruan tinggi maupun rumah ibadah.

Jumlah pengguna, kata dia, juga terus bertumbuh sejalan dengan semakin tingginya tuntutan dan kebutuhan terhadap pelayanan transaksi tanpa kontak fisik yang lebih cepat.

Daniel menjelaskan sebagai sistem pembayaran non-tunai yang diluncurkan sejak 2019, QRIS merupakan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (Cemumuah).

Namun demikian, belum banyak masyarakat di NTT yang memperoleh informasi atau merasakan langsung manfaat dari penggunaan QRIS.

Oleh sebab itu, kata dia, BI akan terus melakukan sosialisasi dalam berbagai kesempatan untuk mengajak warga menggunakan QRIS sehingga manfaatnya dapat dirasakan semua lapisan masyarakat di NTT.

Lebih lanjut ia mengatakan, BI juga telah membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di berbagai kabupaten/kota di NTT yang bergerak untuk meningkatkan digitalisasi sistem pembayaran guna mendukung target 15 juta pengguna baru QRIS secara nasional.

Digitalisasi sistem pembayaran, kata dia, juga menyasar instansi pemerintah daerah (pemda) seperti yang sudah terealisasikan pada sebanyak 9 pemda dari 23 pemda di NTT.

"Pembayaran pajak, retribusi, sudah mulai mengarah ke non-tunai, ada yang memakai QRIS untuk pembayaran di Samsat, untuk pajak bumi dan bangunan retribusi pasar," katanya.

Baca juga: BI targetkan penambahan 150 ribu pengguna QRIS pada 2023

Baca juga: BI catat pengguna sistem pembayaran QRIS di NTT capai 139.385