Kupang (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Cabang Kupang menutup sementara layanan pelayaran pada tiga lintasan penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat cuaca buruk di wilayah laut provinsi setempat.
"Tiga lintasan penyeberangan ditutup sementara yakni Kupang - Rote Ndao, Kupang-Aimere-Waingapu dan Kupang-Larantuka," kata Manager Usaha PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang Andri Matte di Kupang, Kamis, (13/7/2023).
Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar dampak cuaca buruk terhadap aktivitas penyeberangan kapal ferry di NTT.
Andri Matte menjelaskan, penutupan sementara layanan penyeberangan ferry untuk tiga lintasan hanya berlaku pada Kamis (13/7).
"Hanya hari ini saja. Mulai Jumat, (14/7) besok, penyeberangan sudah kembali normal seperti biasa," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan kegiatan pelayaran.
Sebelumnya, BMKG mengimbau warga agar mewaspadai gelombang setinggi 4 meter berpeluang melanda lima titik di wilayah laut NTT.
"Potensi gelombang laut 2,5-4 meter patut diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal ferry," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi.
Baca juga: ASDP gelar Journalism Awards 2023
Ia menyebutkan lima titik wilayah laut yang berpeluang dilanda gelombang hingga 4 meter yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Baca juga: ASDP batalkan Ferry rute Larantuka-Kupang demi keselamatan
Potensi gelombang kategori tinggi itu, kata dia, perlu diwaspadai operator kapal karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal ferry yang memiliki rute perlintasan di wilayah-wilayah laut tersebut.
ASDP Kupang tutup sementara tiga lintasan penyeberangan di NTT akibat cuaca
...Hanya hari ini saja. Mulai Jumat, (14/7) besok, penyeberangan sudah kembali normal seperti biasa