Ada dampak positif KTT ASEAN bagi Labuan Bajo, menurut BPOLBF

id asean,ktt asean,asean summit,bpolbf,boplbf,pariwisata,labuan bajo,manggarai barat,ntt,flores

Ada dampak positif KTT ASEAN bagi Labuan Bajo, menurut BPOLBF

Produk UMKM yang dipamerkan dalam "side event" KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Mei 2023. ANTARA/Fransiska Mariana Nuka.

Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo sangat baik...

Lewoleba (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) menyebutkan adanya dampak positif dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo berhasil meningkatkan aktivitas ekonomi pada sektor-sektor yang terkait langsung dengan pariwisata. Ini hasil riset kita dengan Kemenparekraf," kata Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina di Labuan Bajo, Jumata, (14/7/2023).
,
Dari survei yang dilakukan BPOLBF dan Kemenparekraf bekerja sama dengan Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN dalam pengolahan data dan analisa, tercatat 80 persen responden UMKM mengalami kenaikan rata-rata omzet sebesar hampir 50 persen.

Selanjutnya persepsi masyarakat terhadap aspek ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan adalah baik dan sangat baik. Lalu, sebanyak 61 persen respon menyatakan adanya penambahan pendapatan melalui penyediaan jasa akomodasi, makan minum, dan jasa lainnya.

"Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo sangat baik," ungkapnya.

Selanjutnya dari hasil survei serupa, 18 persen pemberitaan seputar KTT ASEAN Labuan Bajo membahas potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo.

Sebagian besar berita daring dan percakapan di media sosial memiliki sentimen positif tentang KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.

Di sisi lain, kata Shana, KTT ASEAN telah memberi standar baru bagi pelayanan pariwisata Labuan Bajo ke depan.

Kegiatan internasional itu telah membuktikan bahwa Labuan Bajo bisa menjadi daerah untuk penyelenggaraan kegiatan besar, namun perlu adanya evaluasi lebih lanjut agar pelayanan bisa lebih maksimal.

Baca juga: BPOLBF berikan tips berwisata nyaman di Labuan Bajo

Tidak sekadar atraksi, amenitas, dan aksesibiltas yang perlu disiapkan, tapi juga kesiapan sumber daya manusia termasuk pelaku usaha, komunitas, akademisi, media, dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam mengelola destinasi kelas dunia itu.

Baca juga: BPOLBF berkomitmen dukung pengembangan wisata kampung adat di Ngada

"Tentunya tanpa merusak kelestarian lingkungan maupun mengubah karakter tradisi yang telah ada," katanya menandaskan.