Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan hasil perikanan budidaya pada periode 2019-2022 mengalami pertumbuhan positif setelah pemerintah melakukan pengembangan usaha budidaya ikan di sejumlah daerah yang sangat potensial dalam mengembangkan usaha perikanan.
"Hasil perikanan budidaya di NTT mengalami peningkatan yang pesat setelah pemerintah NTT melakukan pengembangan budidaya ikan di sejumlah lokasi dengan hasil yang sangat menggembirakan," kata Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Kamis, (25/8/2023).
Menurut dia hasil perikanan budidaya pada 2019 mencapai 9.898 ton naik menjadi 12.162 ton pada 2022.
Ia mengatakan sejak tahun 2018 telah dikembangkan budidaya kakap putih dan kerapu di kawasan Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao serta di Wae Kelambu Kabupaten Ngada, Pulau Flores.
Selain itu menurut Viktor Bungtilu Laiskodat pada 2021 Pemerintah Provinsi NTT mengembangkan percontohan budidaya kerapu di Oenasila Kecamatan Se,au, Kabupaten Kupang dan telah dilakukan 21 kali panen dengan hasil panen mencapai 14.038 ekor dengan total berat mencapai 15 ton.
Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hasil panen tersebut sebagian besar diekspor ke luar negeri seperti Hongkong .
Baca juga: Menteri KKP: Balai benih ikan jadi lokomotif pengembangan budidaya di NTT
Dia menambahkan Pemerintah NTT juga telah merintis budidaya lobster jenis mutiara di Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao dan telah dilakukan tiga kali panen dengan hasil panen mencapai 351 kg.
Baca juga: KKP siap bangun balai budidaya ikan di Pulau Semau
"Hasil panen itu juga didistribusikan untuk kebutuhan makanan pada perhelatan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gubernur sebut hasil perikanan budidaya di NTT tumbuh positif
Hasil perikanan budidaya di NTT mengalami peningkatan yang pesat setelah pemerintah melakukan pengembangan budidaya ikan di sejumlah lokasi dengan hasil yang menggembirakan...