Kupan (Antara NTT) - Tiga Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Feri milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang, dilaporkan dihadang badai dalam pelayaran menuju tiga lintasan penyeberangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (21/12).
"Benar, ada tiga kapal yang bertolak dari Pelabuhan Bolok Kupang dengan tujuan tiga lintasan penyeberangan pada Rabu petang, tetapi setelah berlayar lebih dari lima jam, terpaksa balik haluan dan kembali Kupang karena badai," kata Manager ASDP Cabang Kupang, Arnoldus Yansen kepada Antara di Kupang, Jumat, (22/12).
Tiga rute penyeberangan yang tidak bisa melanjutkan perjalanan ke pelabuhan tujuan itu adalah rute penyeberangan Kupang-Ende, Kupang-Waingapu dan Kupang Sabu.
Dia mengatakan, tiga kapal dengan mengangkut ratusan penumpang, kendaraan dan barang itu sudah tiba kembali di Pelabuhan Bolok Kupang.
Setelah tiga kapal feri dihadang gelombang, mulai Kamis (22/12), manajemen ASDP Kupang memutuskan untuk menghentikan sementara pelayaran ke semua lintasan penyeberangan di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Saat ini cuaca di wilayah perairan laut NTT sangat buruk dan mulai Kamis (22/12), semua lintasan penyeberangan ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Arnoldus Yansen.
Arnoldus Yansen juga meminta masyarakat yang ingin bepergian bisa menggunakan kapal Pelni atau pesawat karena sementara ini hanya kapal penumpang pelni dan maskapai penerbangan yang bisa beroperasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi EL Tari Kupang, memperingatkan, gelombang setinggi enam meter lebih berpotensi terjadi di perairan Samudera Hindia Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gelombang tinggi empat meter lebih juga berpotensi terjadi di Perairan Laut Sawu, perairan Selatan Pulau Sumba dan laut Timor Selatan NTT, kata Prakirawan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi EL Tari Kupang, Sti Nenot`ek.
Selain itu, BMKG juga memperingatkan gelombang tinggi 3.5 meter berpotensi terjadi di Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Selatan Kupang dan Pulau Rote.
Sementara wilayah perairan dengan potensi gelombang 2-3 meter terjadi di perairan Utara Flores, Selat Sape dan selat Ombai.
Menurut dia, gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang di prakirakan saat ini.
Mengenai kecepatan angin, dia mengatakan berdasarkan hasil monitoring, kecepatan angin saat ini 635 km per jam atau 33 knot.

