Jakarta (ANTARA) -
PT PLN (Persero) meraih penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards pada kategori Pelaku Usaha Besar dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Penghargaan tersebut diraih PLN berkat program Electrifying Agriculture (EA), yaitu pemanfaatan energi listrik pada sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional petani yang telah diinisiasi sejak tahun 2020.
"EA merupakan terobosan dari PLN dalam memanfaatkan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para petani," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, (8/11/2023).
Tak hanya menjadi penyedia listrik, ujar Darmawan, PLN juga memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat lewat penyediaan infrastruktur pertanian berbasis listrik dan mendorong inovasi pertanian modern.
Darmawan menjelaskan program EA menyasar pada empat nilai SDGs. Pertama, poin SDG’s nomor 2 dalam mencapai target ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.
Kedua, poin SDGs nomor 7 dalam menjamin akses energi yang terjangkau dan berkelanjutan. Program EA melepas ketergantungan para petani dari bahan bakar fosil yang biasanya dijadikan sumber energi pompa irigasi maupun alat produksi pertanian.
Efisiensi petani dari program EA ini mencakup nilai SDG’s nomor 8, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Petani kini mempunyai ruang gerak operasional yang lebih luas karena ongkos produksi memakai listrik menjadi lebih murah.
Dengan upaya sirkular tersebut, program EA PLN menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan sesuai poin SDG’s nomor 12.
Program EA memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti bonggol jagung, sekam dan cangkang sawit untuk diolah dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif co-firing PLTU, sehingga berhasil meningkatkan kebermanfaatan dari proses pertanian.
“PLN juga telah berhasil memanfaatkan limbah FABA dari PLTU untuk diolah menjadi pupuk pertanian," ujar Darmawan.
“Di Indonesia kita mengalami penurunan curah hujan tahunan sekitar 1 persen sampai 4 persen pada tahun 2020 hingga 2030 mendatang. Hal ini tentu akan terindikasi terhadap kejadian kekeringan, kekurangan, kebersihan air dan bahkan muncul konflik kebutuhan air,” kata Suharso.
Baca juga: NETA - PLN siapkan beragam fasilitas pengisian kendaraan listrik
Oleh karena itu, ujarnya, inovasi yang mampu meningkatkan produktivitas petani dan juga mendorong Indonesia kembali menjadi negara swasembada pangan patut diapresiasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN meraih penghargaan implementasi SDGs dari Kementerian PPN/Bappenas