Gubernur Khofifah tekankan pentingnya pembangunan SDM
Apa yang ingin kita capai dengan sinergitas bersama universitas kelas dunia itu adalah digital future dan digital innovation...
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Pembangunan SDM dan penguasaan Iptek merupakan salah satu di antara empat pilar visi misi Indonesia Emas 2045 yang harus diwujudkan bersama," katanya dalam Seminar Nasional Membangun Sumberdaya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga di Kota Surabaya, Sabtu, (2/12/2023).
Di Jawa Timur pun, ia mengatakan, upaya peningkatan kualitas SDM harus dijalankan seiring dengan pertumbuhan industri manufaktur.
"Dua bulan lalu Presiden Joko Widodo meluncurkan target industri manufaktur Indonesia mencapai 30 persen di tahun 2045. Sedangkan Jatim tahun 2022 lalu industri manufakturnya sudah 31,34 persen, dan pada Mei tahun 2024 diproyeksikan tumbuh menjadi hampir 35 persen," katanya.
"Oleh karena itu, membutuhkan sangat banyak peningkatan kualitas SDM yang seiring dengan perkembangan industri manufaktur yang di Jawa Timur saat ini dan di masa mendatang," ia menambahkan.
Dia mengatakan bahwa peningkatan kualitas SDM dan penguasaan iptek juga dibutuhkan untuk mendongkrak peringkat Indonesia dalam daftar indeks daya saing global, yang masih berada di bawah negara-negara tetangga.
Khofifah mengutip data Global Competitiveness Index 2023 yang menunjukkan Indonesia menempati peringkat ke-34, berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Selain itu, Indonesia masih berada di peringkat ke-61 dalam Global Innovation Index 2023 dan peringkat ke-80 dalam Global Talent Competitiveness Index 2023 yang mencakup 152 negara.
Kondisi yang demikian, menurut Khofifah, membutuhkan lompatan besar dalam upaya peningkatan kualitas SDM.
Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan universitas seperti King’s College London (KCL) dan Western Sydney University (WSU) untuk membuka kampus di Jawa Timur.
"Apa yang ingin kita capai dengan sinergitas bersama universitas kelas dunia itu adalah digital future dan digital innovation," katanya.
WSU telah membuka pendidikan sarjana terakreditasi untuk program studi ilmu komputer, ilmu data, teknologi informasi dan komunikasi, teknik elektro, dan bisnis finansial.
Sedangkan KCL mulai September 2024 akan membuka pendidikan program studi ekonomi digital dan berencana melanjutkannya dengan pembukaan program studi digital future pada Januari 2025.
Upaya peningkatan kualitas SDM juga mencakup penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga pengajar.
"Alhamdulillah, hasilnya Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima PTN dengan atau tanpa tes, baik jalur reguler maupun KIP-K, berturut-turut dalam empat tahun terakhir, sejak 2020 sampai 2023," kata Khofifah.
Baca juga: Cakap ikut ajang peningkatan skil pemuda Timor Leste
Baca juga: Artikel - Menyiapkan SDM berkecakapan khusus sambut pariwisata
"Pembangunan SDM dan penguasaan Iptek merupakan salah satu di antara empat pilar visi misi Indonesia Emas 2045 yang harus diwujudkan bersama," katanya dalam Seminar Nasional Membangun Sumberdaya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga di Kota Surabaya, Sabtu, (2/12/2023).
Di Jawa Timur pun, ia mengatakan, upaya peningkatan kualitas SDM harus dijalankan seiring dengan pertumbuhan industri manufaktur.
"Dua bulan lalu Presiden Joko Widodo meluncurkan target industri manufaktur Indonesia mencapai 30 persen di tahun 2045. Sedangkan Jatim tahun 2022 lalu industri manufakturnya sudah 31,34 persen, dan pada Mei tahun 2024 diproyeksikan tumbuh menjadi hampir 35 persen," katanya.
"Oleh karena itu, membutuhkan sangat banyak peningkatan kualitas SDM yang seiring dengan perkembangan industri manufaktur yang di Jawa Timur saat ini dan di masa mendatang," ia menambahkan.
Dia mengatakan bahwa peningkatan kualitas SDM dan penguasaan iptek juga dibutuhkan untuk mendongkrak peringkat Indonesia dalam daftar indeks daya saing global, yang masih berada di bawah negara-negara tetangga.
Khofifah mengutip data Global Competitiveness Index 2023 yang menunjukkan Indonesia menempati peringkat ke-34, berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Selain itu, Indonesia masih berada di peringkat ke-61 dalam Global Innovation Index 2023 dan peringkat ke-80 dalam Global Talent Competitiveness Index 2023 yang mencakup 152 negara.
Kondisi yang demikian, menurut Khofifah, membutuhkan lompatan besar dalam upaya peningkatan kualitas SDM.
Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan universitas seperti King’s College London (KCL) dan Western Sydney University (WSU) untuk membuka kampus di Jawa Timur.
"Apa yang ingin kita capai dengan sinergitas bersama universitas kelas dunia itu adalah digital future dan digital innovation," katanya.
WSU telah membuka pendidikan sarjana terakreditasi untuk program studi ilmu komputer, ilmu data, teknologi informasi dan komunikasi, teknik elektro, dan bisnis finansial.
Sedangkan KCL mulai September 2024 akan membuka pendidikan program studi ekonomi digital dan berencana melanjutkannya dengan pembukaan program studi digital future pada Januari 2025.
Upaya peningkatan kualitas SDM juga mencakup penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga pengajar.
"Alhamdulillah, hasilnya Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima PTN dengan atau tanpa tes, baik jalur reguler maupun KIP-K, berturut-turut dalam empat tahun terakhir, sejak 2020 sampai 2023," kata Khofifah.
Baca juga: Cakap ikut ajang peningkatan skil pemuda Timor Leste
Baca juga: Artikel - Menyiapkan SDM berkecakapan khusus sambut pariwisata