BMKG imbau wilayah di NTT belum masuk musim hujan

id bmkg,kekeringan ntt,cuaca ntt,musim hujan ntt,hemat air,penghematan air,kekeringan 2024,fenomena el nino

BMKG imbau wilayah di NTT  belum masuk musim hujan

Ilustrasi - Sebuah mobil tangki menyalurkan air untuk memenuhi kebetuhan warga di Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Dokumentasi ANTARA Biro NTT)

...Kami imbau wilayah yang belum masuk musim hujan agar tetap melakukan upaya penghematan air, kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu, (3/1/2023)
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum memasuki musim hujan untuk menghemat air.

"Kami imbau wilayah yang belum masuk musim hujan agar tetap melakukan upaya penghematan air," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu, (3/1/2023).

Berdasarkan Peta Potensi Awal Musim Hujan di NTT, kata dia, ada 17 Zona Musim (ZOM) di provinsi kepulauan ini yang belum memasuki musim hujan.

Di Pulau Sumba ada beberapa wilayah yang memiliki curah hujan rendah sehingga belum bisa dikategorikan masuk musim hujan, kata dia, yakni Sumba Barat Daya dan Sumba Barat bagian barat; Sumba Timur bagian tenggara, Sumba Tengah bagian utara, dan Sumba Timur bagian utara.

Selanjutnya wilayah di Pulau Flores yang belum memasuki musim hujan antara lain Kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur bagian utara, Adonara, Solor, sebagian Ende, sebagian Sikka, sebagian Ngada, serta Kepulauan Padar, Komodo, serta Manggarai Barat bagian barat dan selatan.

Sementara itu untuk wilayah Pulau Timor, lanjutnya, ada beberapa kabupaten yakni Kota Kupang, sebagian Kabupaten Kupang, sebagian Timor Tengah Selatan, dan sebagian Malaka.

BMKG menyatakan penyebab beberapa wilayah belum memasuki musim hujan antara lain pengurangan intensitas curah hujan di sebagian wilayah NTT karena dipengaruhi fenomena El Nino.

Kondisi itu, menurut dia, menyebabkan penurunan intensitas curah hujan dibandingkan normalnya dan diprediksi bertahan hingga bulan April 2024.

Baca juga: Sebagian besar wilayah dilanda hujan

Adji mengatakan perlunya peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengantisipasi kondisi ini. Ia menyebut perlunya upaya adaptasi berupa penghematan air serta pengaturan pola tanam.

"Bagi petani agar cermat dalam memilih tanaman untuk usaha tani atau tanaman yang tidak banyak memerlukan air," katanya.

Baca juga: Masyarakat diimbau waspada cuaca ekstrem sepekan ke depan

Baca juga: Hujan disertai petir diperkirakan landa sejumlah wilayah


Adapun berdasarkan prakiraan peluang curah hujan pada Dasarian I Januari 2024, wilayah NTT pada umumnya diprakirakan hujan 21 sampai 50 milimeter dengan peluang sebesar 71 sampai 100 persen.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau wilayah di NTT yang belum masuk musim hujan untuk hemat air