Wulanggitang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi bagi keselamatan pelayaran.
"Kami imbau masyarakat agar selalu waspada akan ancaman gelombang tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Tungga di Kupang, Selasa, (16/1/2024).
Yandri mengingatkan, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Selat Sumba, Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, dan Perairan Kupang-Rote.
Sedangkan tinggi gelombang 2,5 meter hingga 3 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Yandri berpesan agar pemilik jasa pelayaran selalu memperhatikan risiko keselamatan pelayaran.
Untuk perahu nelayan, ia mengingatkan agar memperhatikan kondisi cuaca apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal Ferry juga harus mewaspadai kecepatan angin yang mencapai lebih 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan bagi kapal pesiar, ia berpesan agar memerhatikan risiko keselamatan jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Baca juga: Cuaca hari ini, sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan lebat
Ia mengatakan, informasi peringatan dini cuaca maritim setiap hari dikeluarkan oleh BMKG agar dapat diikuti oleh para pelaku jasa pelayaran.
Baca juga: Sebagian wilayah NTT berpotensi hujan disertai petir
Baca juga: Nelayan di Kupang sebut tangkapan ikan berkurang akibat cuaca buruk
"Mohon waspada bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan masyarakat NTT waspada keselamatan pelayaran
BMKG ingatkan masyarakat NTT waspadai gelombang tinggi
...Kami imbau masyarakat agar selalu waspada akan ancaman gelombang tinggi, kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Tungga di Kupang, Selasa, (16/1/2024)