Dinas Kesehatan Lembata periksa kesehatan warga terdampak erupsi Ili Lewotolok

id kesehatan,ispa,erupsi,gunung api,ile lewotolok,lembata,ntt,pemeriksaan kesehatan

Dinas Kesehatan Lembata periksa kesehatan warga terdampak erupsi Ili Lewotolok

Pemeriksaan kesehatan terhadap warga terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok, di Desa Jontona, Kabupaten Lembata, NTT, Senin (4/3/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Fokus di ISPA karena berkaitan dengan debu vulkanik, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Geril Huarnoning ketika dihubungi dari Denpasar, Bali, Selasa, (5/3/2024)
Denpasar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga dua desa yang terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok.

"Fokus di ISPA karena berkaitan dengan debu vulkanik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Geril Huarnoning ketika dihubungi dari Denpasar, Bali, Selasa, (5/3/2024).

Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata melalui Puskesmas Lamaau telah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga Desa Jontona dan Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur yang terdampak debu vulkanik erupsi Gunung Ile Lewotolok.      

Pemeriksaan kesehatan itu diterima oleh 59 warga Desa Jontona dan 36 warga Desa Todanara pada Senin (4/3).

Ia mengatakan layanan kesehatan itu masih dilakukan dalam bentuk puskesmas keliling.  

Apabila warga telah diungsikan ke lokasi pengungsian, kata dia, maka pemeriksaan dapat dilakukan secara rutin.

"Imbauan kepada masyarakat pakai masker dan ikuti arahan petugas terkait langkah-langkah selanjutnya," ucapnya.

Camat Ile Ape Timur, Niko Watun mengatakan pemeriksaan kesehatan itu merupakan bagian dari kerja tim rantai komando siaga bencana di Kabupaten Lembata.

Langkah itu harus dilakukan karena warga terdampak debu vulkanik sehingga mulai terserang batuk dan pilek.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terkait dengan status gunung itu yang kini berada pada level III atau Siaga dan masih mengalami erupsi.

Jika masyarakat merasa tidak nyaman dengan kondisi itu, ia mempersilakan warga untuk melakukan evakuasi mandiri ke rumah keluarga yang berada di zona nyaman.

Ia pun meyakinkan masyarakat bahwa rantai komando di dua desa itu telah siaga selama 24 jam untuk penjagaan.

"Selalu menggunakan masker untuk meminimalisasi dampak abu vulkanik demi kesehatan," katanya berpesan.


Baca juga: Lembata aktifkan 17 Pos Khusus siaga bencana erupsi Lewotolok
Baca juga: PVMBG: Erupsi kembali terjadi di puncak Gunung Lewotolok
Baca juga: Pos pemantau catat 19 kali erupsi Gunung Lewotolok