Asam garam kehidupan yang berulang kali dilaluinya di penjara Australia akhirnya membuat Dewa jera. Pertemuannya dengan salah seorang sipir penjara Australia bernama Andrew, saat terakhir ditahan pada 2010, menjadi titik baliknya untuk berubah.
Sipir Andrew berpesan kepada Dewa bahwa menangkap ikan secara ilegal di wilayah negara lain sama saja dengan mencuri. “Sesuatu yang didapatkan dengan cara tidak baik maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik pula,” kata Dewa mengulangi pesan dari sipir di Australia kala itu. Sejak saat ia berjanji tidak akan memberikan makan keluarganya dengan cara haram, termasuk mencuri ikan di perairan Australia.
Selain itu, nasionalisme Dewa pun juga bangkit setelah melalui titik balik dalam kehidupannya. “Bagi Indonesia pelanggaran yang kami lakukan disebut penangkapan ikan secara ilegal, tapi bagi Australia itu tetap saja disebut mencuri,” kata Dewa.
Dengan berapi-api dia menegaskan kampanyenya untuk tidak melanggar batas negara saat mencari ikan kepada para nelayan NTT juga untuk menjaga martabat dan kehormatan bangsa Indonesia. “Jangan sampai Australia mengecap kita bangsa pencuri,” kata Dewa.
Pelestarian lingkungan