Artikel - Titik balik penantang alam Laut Timor

id NELAYAN,LINGKUNGAN,INSPIRATIF,PENGAWASAN, TAPAL BATAS, PERIKANAN,Artikel nelayan Oleh Aditya Pradana Putra

Artikel - Titik balik penantang alam Laut Timor

Muhammad Mansur Dokeng alias Dewa, nelayan yang juga aktivis lingkungan, bersiap menambatkan kapal motornya di perairan Selat Rote, Nusa Tenggara Timur. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

...Amankah perbekalan kalian? Hati-hati ya, jangan sampai masuk perairan Australia!, pesan Dewa kepada nelayan-nelayan di kapal lain yang ia temui

Asam garam kehidupan yang berulang kali dilaluinya di penjara Australia akhirnya membuat Dewa jera. Pertemuannya dengan salah seorang sipir penjara Australia bernama Andrew, saat terakhir ditahan pada 2010, menjadi titik baliknya untuk berubah.

Sipir Andrew berpesan kepada Dewa bahwa menangkap ikan secara ilegal di wilayah negara lain sama saja dengan mencuri. “Sesuatu yang didapatkan dengan cara tidak baik maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik pula,” kata Dewa mengulangi pesan dari sipir di Australia kala itu. Sejak saat ia berjanji tidak akan memberikan makan keluarganya dengan cara haram, termasuk mencuri ikan di perairan Australia.

Selain itu, nasionalisme Dewa pun juga bangkit setelah melalui titik balik dalam kehidupannya. “Bagi Indonesia pelanggaran yang kami lakukan disebut penangkapan ikan secara ilegal, tapi bagi Australia itu tetap saja disebut mencuri,” kata Dewa.

Dengan berapi-api dia menegaskan kampanyenya untuk tidak melanggar batas negara saat mencari ikan kepada para nelayan NTT juga untuk menjaga martabat dan kehormatan bangsa Indonesia. “Jangan sampai Australia mengecap kita bangsa pencuri,” kata Dewa.


Pelestarian lingkungan