Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari Kupang melaporkan terdapat 24 titik panas (hotspot) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Saat ini terpantau 24 titik panas, sehingga harus diwaspadai," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Vitro Nurvandyanto di Kupang, Senin (7/10) terkait titik panas.
Titik panas yang berpotensi menimbulkan kebakaran lahan ini terdapat di enam kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Sumba Barat, Sumba Timur, Alor dan Kabupaten Lembata.
Baca juga: BMKG: deteksi 24 titik panas di wilayah NTT
Titik panas terbanyak terdapat di Kabupaten Kupang yakni sembilan titik panas, tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Amfoang Barat Daya, Amfoang Selatan dan Fatuleu Barat dan Amfoang Barat.
Dia menambahkan laporan mengenai titik panas ini berdasarkan pencitraan satelit NOAA melalui modis Terra dan Aqua.
Dalam hubungan dengan itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada karena ada potensi terjadi kebakaran.
Baca juga: BMKG sebut tujuh titik panas muncul di wilayah NTT
Dia menerangkan titik panas dapat digunakan untuk identifikasi awal kejadian kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk data satelit ini tidak menggunakan persen, untuk warna hijau menunjukkan tingkat kepercayaan rendah, warna kuning tingkat kepercayaan sedang, dan merah menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi," kata Nurvandyanto.
Semakin tinggi tingkat kepercayaan, kata dia, maka semakin tinggi pula potensi bahwa hotspot tersebut adalah benar-benar kebakaran lahan atau hutan yang terjadi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Ada24 titik panas di NTT, berpotensi karhutla