Kupang (ANTARA) - Kepala Terminal Point Pelni Kalabahi, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Aris Andreas mengatakan terjadi peningkatan penumpang dari Alor tujuan Kupang menjelang hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025.
"Biasanya total penumpang tidak lebih dari 400 orang. Semalam ada 699 penumpang, biasanya 300-400 pada hari normal. Sekitar 85 persen turun Kupang," kata Aris di Kalabahi, Alor, Jumat.
Menurut dia, meningkatnya jumlah penumpang kapal tersebut karena menjelang libur akhir tahun.
Dia menjelaskan, penumpang bisa mendapatkan tiket di loket resmi Pelni atau memesan secara online. Harganya terjangkau atau Rp 111.000 untuk tujuan Alor - Kupang.
Mengenai operasional, dia mengatakan kegiatan operasional Pelni di Kabupaten Alor saat ini sudah berjalan dengan lancar dengan dukungan yang baik dari pemerintah daerah Kabupaten Alor.
Baca juga: Pelni sudah siapkan layanan mudik gratis di libur Natal dan Tahun Baru 2025
Baca juga: Pelni sebut Tol laut penting untuk turunkan disparitas harga barang pokok
Calon penumpang saat ini bisa membeli tiket kapal pelni melalui aplikasi pelni mobile, langsung datang ke loket penjualan tiket kantor pelni atau melalui mitra penjualan resmi pelni.
Dia menambahkan untuk kehadiran kapal-kapal pelni di Kabupaten Alor sangat membantu terutama kapal-kapal perintis yang melayani perpindahan orang dan pengiriman sembako ke pulau-pulau kecil di sekitar wilayah itu.
Nasrijal, misalnya, seorang penumpang yang ikut dalam pelayaran KM Awu Kupang - Alor. Dia mengatakan setiap kali liburan hari raya keagamaan, dirinya lebih memilih naik dengan KM Awu. Sebab, harganya sangat terjangkau dan nyaman saat berlayar serta keamanan penumpang bersama barang bawaan selalu terjamin.
"Saya sudah berulang kali naik KM Awu, pokoknya setiap kali liburan pasti saya dan teman-teman cari kapal Pelni saja," kata mahasiswa program studi Kesehatan Gigi di Poltekkes Kemenkes Kupang itu.
Pria berusia 21 tahun itu, mengaku memilih KM Awu karena pelayanan seperti diberi makan saat pelayaran dari Pelabuhan Tenau, Kupang ke Alor yang memakan waktu 12 jam pelayaran.
"Kalau untuk makanan di sini, sangat standar karena menunya lengkap, ada ikan, sayur-sayuran, dan daging. Kemudian porsinya lumayan banyak dan biasanya kami diberi makan tiga kali sehari," terang pria asal Desa Baranusa, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor itu.
Penumpang lainnya, Umiyati Goro (45), menambahkan kapal milik Pelni itu sudah berjalan bagus. Menurut Umiyati, sejak dia masih bersekolah, kapal tersebut yang selalu beroperasi ke Alor.
"Sejak saya sekolah, hanya ini kapal saja yang selalu melayani kami. Itu sudah dari dulu dan setiap kali libur sekolah pasti kami naik kapal Pelni karena menyesuaikan dengan uang yang dikirim orang tua saat itu," kata Umiyati.
Dia berharap KM Awu bisa beroperasi seminggu sekali agar memudahkan masyarakat dan mahasiswa yang hendak ke Kupang maupun sebaliknya pulang ke Alor.
Umiyati meminta pemerintah agar segera membuka rute pelayaran ke Pulau Pantar sehingga masyarakat tidak lagi menumpang perahu motor ke Kalabahi baru naik KM Awu menuju Kupang.
"Alhamdullilah kalau seminggu sekali beroperasi kami sangat bersyukur karena untuk harganya sangat terjangkau dibandingkan pesawat yang sulit dijangkau oleh masyarakat kecil," katanya.