Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) mengumumkan bahwa bibit siklon tropis 97S telah menjauh dari wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Bibit siklon tropis 97S telah bergerak menjauh sehingga tidak berdampak langsung pada wilayah NTT,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis, (9/1).
Ia menjelaskan pada mulanya terduga area berupa gangguan tropis yang terpantau sejak 3 Januari 2025 telah menjadi siklon tropis 97S.
Pada 6 Januari 2025, siklon tropis 97S terpantau di bagian barat Pulau Sumba, NTT. Namun, pergerakan cenderung ke arah barat-barat daya di perairan selatan NTB hingga Bali.
Pada Kamis ini, posisinya terpantau berada di wilayah Samudra Hindia selatan Banten, tepatnya di koordinat 12,4° Lintang Selatan (LS) dan 106,6° Bujur Timur (BT).
Sti mengatakan dalam 24 jam ke depan siklon tropis 97S terus bergerak ke arah barat-barat daya menjauhi wilayah kepulauan NTT.
“Jadi, tidak membawa dampak tidak langsung lagi pada kondisi cuaca di NTT,” katanya.
Di samping itu, ia menginformasikan bahwa terdapat pola siklonik di sebelah selatan Pulau Timor yang menyebabkan terjadinya perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di wilayah NTT.
“Kondisi ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan dan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah NTT,” ucapnya.
Ia berharap, masyarakat tetap waspada karena potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan terus mengikuti informasi terkini dari BMKG,” katanya.