Kupang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang NTT bersama DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT melakukan pameran perumahan bersubsidi untuk masyarakat di NTT dalam acara EXPO REI 2025 di Kota Kupang, Senin.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT Wawan Burhauddin kepada wartawan di Kupang, Senin mengatakan bahwa kerja sama pameran perumahan di NTT itu baru pertama kali dilaksanakan di seluruh Indonesia.
"Untuk BPJS Ketenagakerjaan Indonesia, ini perdana," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Expo REI 2025 kerjasama BPJS Ketenagakerjaan NTT dengan REI NTT di Kupang.
Dia menjelaskan bahwa keterlibatan BPJS Ketenagakerjaan dalam hal merumahkan para pekerja yang sudah terlindungi oleh Jaminan Sosial BPJamsostek karena pihaknya memiliki program subsidi bunga murah sampai dengan tenor atau angsuran terakhir.
Wawan menambahkan bahwa pihaknya memberikan subsidi bunga tiga persen kepada para pekerja yang sudah terlindungi oleh Jaminan Sosial BPJamsostek.
"Bunganya flat sampai dengan masa terakhir cicilan. Jadi kalau 15 tahun maka, nilai flatnya sebanyak tiga persen," ujarnya.
Untuk bisa mendapatkan subsidi tiga persen tersebut BPJS Ketenagakerjaan juga bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN).
Dia menambahkan bahwa para pekerja yang sudah tergabung menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan jika ingin mendapatkan subsidi flat tersebut maka wajib sudah bergabung selama satu tahun.
Wawan juga menambahkan bahwa subsidi bunga bank yang diterima tersebut, ujar dia bukan berasal dari iuran yang selama ini dibayarkan oleh anggota BPJS Ketenagakerjaan.
"Tidak perlu khawatir, karena iuran itu tidak diganggu jika berkaitan dengan hal ini," ujar dia.
Sementara itu Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby mengatakan bahwa ada sekitar 250 unit rumah bersubsidi yang dijual dalam pameran tersebut.
"Kesempatan ini hanya ada saat Expo REI yang akan berlangsung dengan 11 Mei bulan depan. Jadi hanya 14 hari saja," ujar dia.
Karena itu, momentum ini menurut dia harus dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya para pekerja yang belum memiliki rumah.