Kupang (ANTARA) - Telkomsel selaku anak Perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telkom mencatat selama April 2025 telah mengaktifkan layangan jaringan di tiga desa baru di NTT dalam rangka perluasan jaringan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
"Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Telkomsel dalam mendukung percepatan pemerataan jaringan internet di Provinsi Nusa Tenggara Timur," kata Manager Network Operations and Productivity Kupang, I Wayan Sudana dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.
Tiga desa di NTT yang menjadi lokasi perluasan jaringan Telekomunikasi itu antara lain di Desa Sanleo dan Desa Uabau di Kabupaten Malaka, serta Desa Barang di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui operasionalisasi Base Transceiver Station (BTS) yang telah “on air”.
Dia menjelaskan bahwa perluasan jangkauan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Telkomsel dalam mendukung pemerataan akses digital serta mempercepat transformasi digital di wilayah 3T.
Dengan hadirnya jaringan Telkomsel di wilayah-wilayah tersebut, masyarakat kini dapat menikmati layanan komunikasi yang lebih andal, mulai dari layanan suara, SMS, hingga internet berbasis broadband.
“Dengan Semangat mendukung kemajuan, Telkomsel berkomitmen untuk terus menjangkau lebih banyak wilayah terpencil agar seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses teknologi dan informasi.
Pihaknya percaya bahwa konektivitas yang merata akan menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat, khususnya di daerah perbatasan.
Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi digital. Kehadiran jaringan ini diharapkan mampu membuka peluang baru, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan.
Sudana menambahkan bahwa kehadiran jaringan Telkomsel juga memfasilitasi pemerataan akses layanan digital, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat lokal untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM), mendukung aktivitas pendidikan secara daring, dan memberikan akses informasi kesehatan yang lebih cepat.
"Dengan demikian, layanan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat serta memperkuat keamanan wilayah perbatasan," ujar dia.
Merry warga Desa Sanleo mengaku bahwa sebelum ada Telkomsel, dia dan warga sekitar harus keluar kecamatan hanya untuk mencari jaringan.
"Sangat sulit jika ada keperluan mendesak, apalagi untuk berhubungan dengan saudara yang tinggal di luar daerah. Namun sejak adanya Telkomsel, jaringan jadi lebih mudah diakses. Komunikasi jadi lancar, dan kami tidak perlu lagi repot-repot pergi jauh hanya untuk dapat sinyal," ujarnya.