Labuan Bajo (ANTARA) - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias Desa Wisata Wae Lolos Robert Perkasa mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke desa wisata itu mengalami peningkatan sejak dibuka pada bulan Juni 2023.
"Kami mencatat kenaikan kunjungan lebih khusus kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan," katanya dihubungi dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
Ia menambahkan jumlah wisatawan yang berwisata ke Desa Wisata Wae Lolos sejak bulan Januari hingga April 2025 sebanyak 3.402 orang.
Dari total kunjungan wisatawan itu, lanjut dia, total wisatawan mancanegara sebanyak 1.775 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 1.627 orang.
Sementara itu, total kunjungan wisatawan pada tahun 2024 sebanyak 11.015 orang dengan rinciannya wisatawan lokal sebanyak 6.983 orang, wisatawan asing sebanyak 4.032 orang.
"Mayoritas wisman dari Eropa seperti Jerman, Perancis. Belanda, Italia, Inggris, selebihnya dari Asia seperti Malaysia, Singapura, India, China, dan Jepang," jelasnya.
Berdasarkan pengakuan wisman yang berkunjung, ketertarikan mengunjungi Desa Wisata Wae Lolos karena keaslian alam dan budaya desa terawat dengan baik serta pengelolaan pariwisata yang berbasis masyarakat.
Desa Wisata Wae Lolos tidak hanya menghadirkan kebudayaan khas Manggarai dan kearifan masyarakat lokal, namun memiliki tujuh destinasi wisata alam yang ramai dikunjungi. Desa wisata ini berjarak 32 km dari Kota Labuan Bajo.
Sebanyak tujuh spot wisata alam di Desa Wisata Wae Lolos yakni Air Terjun Cunca Plias Satu, Air Terjun Cunca Plias Dua, Air Terjun Tiwu Galong, Kolam di Atas Awan dan Air Terjun Cunca Ri'i.
"Mayoritas wisman ini mendapatkan informasi tentang desa wisata kami dari internet, sebagian lainnya direkomendasikan oleh teman mereka yang terlebih dahulu berkunjung ke sini atau rekomendasi dari pihak hotel tempat mereka menginap," katanya.
Ia juga meyakini desa wisata yang dikenal sebagai desa 1.000 air terjun itu akan semakin ramai kunjungan karena kelestarian alam, kekhasan budaya serta pengelolaan desa wisata yang dilakukan oleh masyarakat desa.
"Kami ucapkan terima kasih kepada media massa yang bantu promosikan desa kami serta pemerintah daerah dan seluruh pihak yang membantu kami dengan caranya masing-masing," katanya.