Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Edistasius Endi meminta kepada pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) formasi tahun 2024 agar meningkatkan etos kerja dalam melayani masyarakat di daerah itu.
"Kehadiran bapak dan ibu yang dinobatkan sebagai aparatur sipil negara harus mampu membawa etos kerja bagi lingkungan kerja masing-masing, jangan justru kehadirannya sebagai beban," katanya di Labuan Bajo, Senin.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam penyerahan surat keputusan pengangkatan PPPK tahap I Formasi Guru, Formasi Kesehatan dan Formasi Teknis formasi Tahun 2024 lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2025 di Labuan Bajo.
Alokasi formasi calon PPPK Tahap I Formasi Tahun 2024 untuk Kabupaten Manggarai Barat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebanyak 1.793 formasi. Sebanyak 1307 orang yang telah ditetapkan nomor induk (PERTEK) oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan yang masih dalam proses penetapan nomor induk (PERTEK) sebanyak 21 orang yang terdiri dari formasi guru, kesehatan dan tenaga teknis tahun 2025.
Edistasius Endi menekankan sebagai aparatur sipil negara PPPK diharapkan tidak membawa beban baru di lingkungan kerja dan menjadi orang-orang terdepan untuk menyelesaikan masalah.
Menurut dia esensi sebagai aparatur sipil negara harus berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis loyal adaptif dan kolaboratif.
"Bukan zamannya tampil sebagai superman, yang ada adalah kolaborasi, sama-sama kerja dan kerja sama sehingga seberat apapun persoalan yang dihadapi hanya dalam bingkai kebersamaan, kerja cerdas, kerja taktis, bisa diselesaikan," ujarnya.
Ia menjelaskan sebagai pelayan masyarakat aparatur sipil negara harus memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan masyarakat.
Ia meyakini para PPPK yang telah menerima surat keputusan adalah orang yang mampu beradaptasi dengan berbagai situasi, bekerja kolaborasi dan bekerja dengan cerdas untuk menyelesaikan berbagai tantangan terhadap pelayanan kepada masyarakat.
"Ingat bahwa tatanan dan kemajuan tidak pernah menanti kita, tentunya kita harus beradaptasi dengan kemajuan dan tantangan dan bangsa pemenang adalah bangsa yang memiliki orang-orang yang mampu beradaptasi dengan berbagai situasi," katanya.