Kupang (ANTARA) - Aparat kepolisian Resor Sikka, melalui Polsek Waigete, Provinsi Nusa Tenggara Timur membagi-bagikan masker kepada warga dan pengendara bermotor yang melintas di perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur, Kamis.
Kepala Sub Sektor Nebe Aiptu Sadryanto dihubungi dari Kupang, Kamis mengatakan bahwa saat ini debu tidak separah saat erupsi dan di hari kedua setelah erupsi, namun debu masih beterbangan di udara.
“Debu masih beterbangan di udara sehingga kami berinisiatif untuk membagikan masker,” katanya.
Pembagian masker juga tidak hanya di jalanan tetapi juga di sejumlah tempat aktivitas masyarakat, seperti pasar dan beberapa lokasi lainnya.
Mereka juga memantau dan berpatroli di lima desa wilayah Kecamatan Talibura yang terdampak sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang saat ini berstatus Level IV (Awas).
Dia mengatakan terdapat beberapa desa di Kabupaten yang terdampak langsung dengan erupsi tersebut, karena desanya berbatasan dengan Kecamatan Wulanggitang.
Warga diimbau untuk tetap menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari, terutama saat berada di luar rumah.
Selain itu, jajaran Polsek Waigete menginformasikan bahwa para pengungsi asal Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, yang sempat mengungsi ke wilayah Kabupaten Sikka, kini telah kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Sementara itu, jalur utama Trans Maumere–Larantuka yang sebelumnya sempat ditutup, kini telah dibuka kembali dan arus lalu lintas berjalan normal, meski warga tetap diminta meningkatkan kewaspadaan.
Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko melalui Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra menyampaikan apresiasi atas langkah cepat jajaran Polsek Waigete dalam merespons perkembangan situasi di lapangan.
“Polda NTT terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, dan kami telah mengarahkan seluruh jajaran, termasuk Polsek Waigete, untuk turun langsung ke lapangan melakukan pemantauan,” ujar dia.
Aparat setempat juga memberikan edukasi kepada masyarakat, dan membagikan masker untuk meminimalisir risiko gangguan kesehatan akibat abu vulkanik.
Polda NTT juga mengimbau seluruh warga di wilayah terdampak untuk terus mengikuti informasi resmi dari BMKG, PVMBG, dan instansi terkait guna menghindari hoaks yang dapat memicu kepanikan.
Kegiatan monitoring ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab Polri dalam menjaga keselamatan masyarakat di tengah kondisi bencana alam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antisipasi debu vulkanik, Polisi bagi masker untuk warga di Maumere