Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa pembahasan calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat dan organisasi internasional akan dilakukan secara rahasia.
Puan mengatakan bahwa pembahasan calon duta besar (dubes) itu akan dilakukan Komisi I DPR RI dengan menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
Dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Kamis, Puan mengatakan bahwa pengumuman calon dubes itu disampaikan tanpa disebutkan nama atau negara yang akan menerima.
"Hasil pembahasan komisi terkait dilaporkan kepada pimpinan DPR dan pimpinan DPR menyampaikan hasil pembahasan komisi terkait kepada Presiden secara rahasia," kata Puan.
Puan mengatakan bahwa pembahasan calon dubes secara rahasia itu memang sesuai dengan ketentuan dan sudah diberlakukan sebelumnya.
Dia juga tak menampik bahwa nantinya nama-nama calon dubes tersebut berpotensi bocor, tetapi kebocoran itu bukan dari DPR.
Sebanyak 12 posisi dubes yang hingga saat ini belum terisi, yaitu Dubes RI untuk Amerika Serikat, Dubes RI untuk Jerman, Dubes RI untuk Korea Utara, Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas PBB Jenewa.
Kemudian PTRI di Markas PBB New York, Dubes RI untuk Meksiko, Dubes RI untuk Afghanistan, Dubes RI untuk Azerbaijan, Dubes RI untuk Libya, Dubes RI untuk Madagaskar, Dubes RI untuk Myanmar, dan Dubes RI untuk Polandia.
Pada kesempatan sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI T.B. Hasanuddin mengungkapkan bahwa calon-calon dubes itu disiapkan, antara lain untuk Amerika Serikat, Korea Utara, hingga Jepang. Namun, dia belum bisa menyebutkan nama-nama calonnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua DPR sebut pembahasan calon dubes dilakukan secara rahasia