Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terdapat di ruang udara Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Meskipun sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi sudah tidak terpantau lagi melalui satelit, namun partikel abu vulkanik masih bisa berada di udara dekat permukaan atau lapisan bawah atmosfer," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran di Labuan Bajo, Selasa (8/7).
Ia menambahkan partikel abu vulkanik sangat halus dan ringan, sehingga dapat tersuspensi di udara untuk waktu yang cukup lama, terutama saat angin udara kering dan angin kencang.
Abu vulkanik yang jatuh pada Senin (7/7) malam masih menempel di kendaraan, kaca jendela, atap rumah, dan permukaan tanah di Manggarai Barat.
"Udara yang kita hirup hari ini terasa gatal di hidung dan tenggorokan, atau mata masih terasa perih, sehingga ini merupakan salah satu indikasi bahwa sebaran abu vulkanik yang sampai ke darat tadi malam masih ada di sekitar kita," ujarnya.
Ia meminta warga di daerah itu tetap menggunakan masker dan penutup mata jika beraktivitas luar ruangan, terutama saat udara terasa keruh.
"Hindari menyapu area berdebu secara kering dan sebaiknya basahi terlebih dahulu serta tutup penampungan air dan sumber makanan dari kemungkinan kontaminasi sisa abu," katanya.
Lebih lanjut, secara meteorologis saat ini sebaran abu vulkanik baik berdasarkan pantauan satelit Himawari, VAAC Darwin atau Pusat Peringatan Abu Vulkanik Darwin, maupun hasil observasi lapangan menggunakan paper test menunjukkan sementara tidak terdeteksinya abu vulkanik aktif di permukaan sekitar Bandara Komodo Labuan Bajo.
Baca juga: BMKG mengingatkan risiko cuaca ekstrem di perairan Labuan Bajo dan TNK
Baca juga: BMKG memprakirakan mayoritas Indonesia diguyur hujan pada Selasa
Namun demikian, status Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berada pada Level IV (Awas) dan menguatnya monsun Australia yang artinya angin di permukaan dan di berbagai lapisan atmosfer bertiup dari Timur hingga Tenggara, maka potensi sebaran abu vulkanik ketika terjadi erupsi susulan yang besar masih memungkinkan sampai ke wilayah barat dari Flores.
Sehingga, ia juga mengimbau seluruh pihak di sekitar Labuan Bajo dan Manggarai Barat untuk tetap waspada terhadap sisa partikel abu vulkanik yang sebelumnya sempat jatuh ke daratan.
"Partikel abu halus ini bisa tetap berada di permukaan tanah atau bangunan selama beberapa hari, dan masih bisa berinteraksi dengan kondisi cuaca lokal," ujarnya.
BMKG juga terus memonitor perkembangan sebaran abu vulkanik selama 24 jam dan berkoordinasi lintas instansi untuk mendukung keselamatan penerbangan, masyarakat, dan sektor pariwisata di Labuan Bajo.
"Kami juga mendukung penuh terselenggaranya posko angkutan laut di KSOP sebagai antisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan informasi cuaca maritim maupun informasi cuaca publik," katanya
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Sebaran abu vulkanik masih berada di udara Manggarai Barat

