Kupang, NTT (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan bimbingan teknis (bimtek) kepada 75 guru, pustakawan, dan pegiat literasi guna peningkatan literasi informasi dan kompetensi pengelolaan perpustakaan.
“Bimtek ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam menemukan, mengevaluasi, serta memahami dan mengelola sumber informasi terkait perpustakaan,” kata Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Perpustakaan Dinas Arpus Provinsi NTT Dollyres Chandra di Kupang, Kamis.
Di samping itu, bimtek juga bertujuan agar para pengelola perpustakaan di sekolah, yakni guru dan pustakawan, maupun pegiat literasi di komunitas taman baca mampu memberikan informasi yang tepat dan efektif terkait perpustakaan kepada para pengunjung.
Dalam bimtek ini, materi pertama dibawakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT tentang kemampuan menganalisis dan menyebarluaskan informasi.
Selanjutnya, materi kedua membahas penguatan literasi informasi digital untuk guru, pustakawan, dan pegiat literasi serta etika literasi digital yang disampaikan oleh narasumber pegiat literasi lokal.
“Harapannya, para peserta bisa memberikan informasi terkait penyelenggaraan, fungsi dan peran perpustakaan serta informasi lainnya secara baik dan tepat kepada para pengunjung perpustakaan,” kata Dollyres.
Sementara itu, peserta bimtek dari Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Uibaha Kupang Rally Marthin Bistolen menyambut positif bimtek ini karena telah membekali pengelola perpustakaan/TBM dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepada anak-anak secara efektif.
“Dari sekitar 164.000 perpustakaan di Indonesia, kurang lebih baru 20.000 pengelola perpustakaan yang kompeten. Oleh karena itu, bimtek ini penting demi peningkatan kapasitas para pengelola,” katanya.
Ia berharap Dinas Arpus NTT terus menghadirkan bimtek serupa baik kepada pengelola TBM di Kota Kupang dan juga menjangkau lebih luas di wilayah NTT.