BP3TKI Terima Jenazah dari Malaysia

id Jenazah

BP3TKI Terima Jenazah dari Malaysia

Jenazah TKI asal Sumba Barat Linda Banu (36) masih tertahan di Bandara El Tari Kupang

"Jenazah tersebut sudah ada di Bandara El Tari sejak hari Jumat (24/2), namun pihak keluarga penerima atas nama Yohanes belum datang hingga hari ini," kata Siwa.
Kupang (Antara NTT) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nusa Tenggara Timur, Minggu siang, di Bandara El Tari Kupang menerima jenazah TKI bernama Linda Banu (36) asal Kabupaten Sumba Barat yang meninggal di Malaysia.

"Jenazah tersebut sudah ada di Bandara El Tari sejak hari Jumat (24/2), namun pihak keluarga penerima atas nama Yohanes belum datang hingga hari ini," kata Siwa, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI NTT, di Kupang, Minggu sore.

Linda Banu dikabarkan meninggal di Malaysia pada 31 Januari 2017. Selanjutnya dikirim ke Indonesia pada 22 Februari dan tiba di Kupang, ibu kota Provinsi NTT pada 24 Feburari 2017.

Siwa mengatakan, pihak BP3TKI baru mengetahui keberadaan jenazah tersebut setelah mendapat informasi dari pihak kargo Bandara El Tari Kupang.

"Setelah mendapatkan informasi itu, kami langsung periksa ke pihak kargo ada dokumen pengiriman jenazah ke Indonesia dari KJRI Penang, Malaysia dan sudah tiba sejak tiga hari lalu," katanya.

Di atas peti jenazah, katanya, terdapat keterangan nomor telepon keluarga penerima yang dihubungi bernama Yohanes namun tidak bisa dihubungi sejak jenazah tiba.

Dia mengatakan, pihak keluaraga di Sumba Barat sudah mengetahui informasi tersebut dan sudah menghubungi P4TKI (Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) di Sumba.

"Tadi sekitar jam dua siang jenazah Linda Banu sudah dibawa dan diinapkan di Rumah Sakit Umum Kupang," katanya lagi.

Siwa menambahkan, pihaknya sudah menghubungi keluarga jenazah di Sumba Barat dan urusan administrasi segera diselesaikan, sehingga bisa dipulangkan ke kampung halamannya Senin (27/2).

Dia menyebutkan, hingga kini jumlah TKI dari Nusa Tenggara Timur yang meninggal terhitung sejak awal tahun 2017 sebanyak 16 orang.