18 ton beras fortifikasi dari Bulog atasi kekerdilan di NTT

id Beras fortifikasi

18 ton beras fortifikasi dari Bulog atasi kekerdilan di NTT

Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Eko Pranoto memperkenalkan beras fortifikasi. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Saat ini kami sedang memesan sebanyak 18 ton beras fortifikasi untuk segera disalurkan setelah tiba di NTT," kata Kepala Perum Bulog Divre NTT Eko Pranoto ..
Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Divre Nusa Tenggara Timur segera mengadakan beras fortifikasi sebanyak 18 ton untuk membantu mengatasi masalah kekerdilan atau stunting di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

"Saat ini kami sedang memesan sebanyak 18 ton beras fortifikasi untuk segera disalurkan setelah tiba di NTT," kata Kepala Perum Bulog Divre NTT Eko Pranoto ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Jumat (6/12).

Dia mengatakan pemesanan beras fortifikasi itu masih berproses di Pulau Jawa dan setelah tiba akan disalurkan dengan prioritas pertama untuk warga Kota Kupang.

Eko menjelaskan, saat ini produksi beras tersebut masih sedikit sehingga belum diadakan dalam jumlah banyak untuk disalurkan ke 21 kabupaten/kota di NTT dalam upaya mencegah terjadinya stunting atau kekerdilan.

Bulog NTT, lanjut dia, saat ini masih terus melakukan sosialisasi beras fortifikasi ini kepada masyarakat, termasuk melalui kegiatan pasar murah.
Seorang staf Perum Bulog Divre NTT sedang menunjukan kemasan beras fortifikasi 1 kilogram di Kupang. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
"Jadi masih terus kami perkenalkan kepada masyarakat agar mereka bisa memahami manfaat beras ini untuk atasi masalah kekerdilan dan untuk penyaluran pertama nanti masih di wilayah Kota Kupang," katanya.

Sebelumnya, Eko menjelaskan, beras fortifikasi merupakan beras penambah zat gizi mikro pada salah satu atau beberapa bahan pangan dengan tujuan meningkatkan nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Kandungan beras ini, lanjut dia, langsung terintegrasi dengan vitamin sehingga masyarakat tidak perlu membeli vitamin tambahan secara terpisah.

Kandungan vitamin yang berada di dalam beras itu di antaranya berupa vitamin A, B1, B3,B12, zat besi, asam folat dan zinc dan bisa dikonsumsi ibu-ibu yang sedang hamil.

Eko menambahkan, beras fortifikasi merupakan beras kelas premium akan dipasarkan dengan harga Rp21.000 per kilogram.

"Namun khusus untuk NTT kami sedang usulkan agar jenis berasnya medium sehingga harganya mudah dijangkau," katanya.
Baca juga: Satu kontainer beras fortifikasi penuhi permintaan NTT
Baca juga: Beras fortifikasi untuk atasi kekerdilan