Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Jhony Army Koenay meminta Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang pengolahan makanan yang sehat guna mengantisipasi keracunan makanan yang sering terjadi di daerah itu.
"Kasus keracunan makanan sudah berulang kali terjadi di daerah ini, sehingga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah makanan yang benar dan sehat sehingga masyarajat bisa terhindar dari kasus keracunan makanan," katanya ketika dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (28/12).
Selama tahun 2019 telah terjadi delapan kasus keracunan masal akibat keracunan makanan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jumlah korban yang menderita keracunan mencapai 326 orang dengan tiga korban meninggal dunia.
Menurut Jhony Army Koenay, kasus keracunan makanan yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan itu mencapai 8 kasus sebagai akibat pengolahan makanan yang kurang higenis.
Baca juga: Keracunan makanan di pesta pernikahan
"Kami sudah meminta para petugas kesehatan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah makanan yang baik dan sehat agar terhindari dari keracunan makanan seperti yang terjadi selama ini," tegasnya.
Selain itu, kata dia, pemerintah telah meminta semua petugas kesehatan untuk aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat tentang cara memasak makanan yang baik dan sehat saat upacara adat maupun pernikahan sehingga terhindar dari keracunan makanan.
"Pendampingan yang dilakukan petugas kesehatan agar makanan yang akan disajikan tidak mengandung bakteri yang bisa menyebabkan terjadinya keracunan," tegas Jhony Army Koenay.
Mengedukasi warga antisipasi keracunan makanan
"Kasus keracunan makanan sudah berulang kali terjadi di daerah ini, sehingga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah makanan yang sehat agar bisa terhindar dari keracunan," kata Jhony Army Koenay..