Media diminta bangun optimisme masyarakat

id butuh peran media

Media diminta bangun optimisme masyarakat

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (ANTARA/Benny Jahang)

"Mari kita memberi motivasi jangan buat masyarakat kita panik," kata Marius menegaskan..
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur berharap media massa di provinsi berbasis kepulauan ini untuk menyajikan berita yang membangun rasa optimisme masyarakat di tengah wabah COVID-19.

Demikian dikatakan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh Antara dari Kepala Sub Bagian Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protoko, Verri Guru di Kupang, Selasa (7/4/2020).

Pemerintah NTT mengimbau agar media dapat mempublish berita yang membangun rasa optimisme masyarakat terkait pemberitaan COVID-19 khususnya terhadap orang dalam pemantauan maupun pasien dalam pengawasan.

"Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta dan berharap agar media pers di NTT untuk ikut memberi rasa nyaman dan sejuk bagi masyarakat NTT selama wabah COVID-19 sehingga masyarakat tidak merasa cemas," kata Marius.

Baca juga: Pemerintah Kota butuh dukungan media massa
Baca juga: Tidak ada media sekuat LKBN ANTARA


Dalam berbagai kesempatan menurut Marius, Gubernur Viktor selalu menegaskan bahwa media pers memiliki tanggungjawab sosial dan moral untuk menjaga suasana batin masyarakat NTT di tengah wabah COVID-19.

Menurut dia, suasana batin masyarakat saat ini sedang cemas, khawatir dan takut dengan wabah virus corona, karena itu kata dia, media massa untuk terus membangun optimisme dalam masyarakat melalui pemberitaan yang bijak dan tidak menimbulkan keresahan dan ketakutan bagi masyarakat.

"Mari kita memberi motivasi jangan buat masyarakat kita panik," tegasnya.

Dia berharap pemberitaan kalangan media di provinsi berbasis kepulauan ini tidak menimbulkan kepanikan, kecemasan, ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat.

"Jangan lagi kita membebankan kepada masyarakat dengan berbagai informasi yang tidak menyejukkan suasana batin mereka,” ujar Marius.

Marius mengatakan, hingga saat ini belum ada pasien positif COVID-19 sehingga dibutuhkan dukungan masyarakat untuk tetap berada di rumah guna memutus rantai penyebaran COVID-19.