Kupang (Antara NTT) - Sedikitnya 600 pelanggan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengajukan permintaan penambahan daya listrik dalam program Gemerlap Lebaran 2017 dari PT PLN (Persero) berupa pemotongan harga penyambungan tambah daya mencapai 50 persen.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Richard Safkaur di Kupang, Kamis, mengatakan jumlah pelanggan umum yang mengajukan penambahan daya itu bervariasi dengan kapasitas daya dari 450 volt ampere hingga 197 kilo volt ampere (kVA).
Jumlah yang terdaftar itu, katanya, sudah melebihi dari yang ditargetkan dalam program yang dimulai menjelang Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu itu sebanyak 200 pelanggan.
"Sekarang yang meminta penambahan daya sudah 600 pelanggan dan kami perkirakan hingga program ini selesai pada 31 Juli mendatang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 2.000 pelanggan," katanya.
Menurutnya, jumlah permintaan penambahan daya tersebut menunjukkan perhatian tinggi dari masyarakat atau pelanggan listrik umum di daerah itu untuk memanfaatkan program Gemerlap Lebaran 2017 dengan pemotongan biaya mencapai 50 persen.
Selain itu, katanya, Gemerlap Lebaran 2017 juga menawarkan manfaat lain berupa pemotongan harga mencapai 100 persen untuk biaya penyambungan tambah daya khusus di rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, dan pura, vihara, kuil, dan lainnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pemotongan biaya yang dimaksud misalnya pada pelanggan umum yang menggunakan daya lama 450 VA yang ingin menambah daya menjadi 900 VA, maka hanya membayar sebesar Rp210.825 dari biaya penyambungan normal Rp421.650.
Contoh lain, pelanggan umum dengan daya lama 900 VA yang mau menambah daya 1.300 VA maka hanya membayar Rp187.400 dari biaya penyambungan normal Rp374.800.
Atas sejumlah kemudahan yang disiapkan PLN melalui program yang masih berlangsung hingga 31 Juli tersebut, Richard berharap masyarakat atau pelanggan dapat memanfaatkannya dengan mengajukan permintaan.
"Pemohon tinggal datang membawa KTP/SIM, rekning listrik yang tidak mengalami tunggakan, serta alamat dan nomor telpon, jadi tinggal mendaftar dan petugas kami akan langsung ke alamat pendaftar," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penambahan daya tersebut tentu berdampak pada kondisi beban puncak listrik, namun menurutnya, ketersediaan daya masih mengalami surplus sehingga bisa diatasi.
Di Pulau Timor, misalnya, beban puncak listrik dalam kondisi pada siang hari naik mencapai 47 mega watt (MW) hingga 50 MW. Sementara pada malam hari bisa menyentuh hingga 68 MW hingga 72 MW namun durasinya tidak berlangsung lama.
"Demikian juga di pulau seperti Sumba, Flores dan sekitaranya juga bisa diatasi jika pelanggan kita di sana mengajukan penambahan daya," demikian Richard Safkaur.
600 Pelanggan Ajukan Penambahan Daya Listrik
Jumlah pelanggan umum yang mengajukan penambahan daya itu bervariasi dengan kapasitas daya dari 450 volt ampere hingga 197 kilo volt ampere (kVA).