Gubernur instruksikan percepatan penyerapan anggaran 2020

id ntt,kupang

Gubernur  instruksikan percepatan penyerapan anggaran 2020

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (Antara/ Benny Jahang)

Bupati dan wali kota di NTT sudah diinstruksikan untuk melakukan percepatan penyerapan anggaran tahun 2020, sehingga geliat pembangunan ekonomi masyarakat di NTT semakin cepat

Kupang (ANTARA) - Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para bupati/wali kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) mempercepat proses penyerapan anggaran 2020 sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Bupati dan wali kota di NTT sudah diinstruksikan untuk melakukan percepatan penyerapan anggaran tahun 2020, sehingga geliat pembangunan ekonomi masyarakat di NTT semakin cepat," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Rabu, (2/9).

Baca juga: Presiden Jokowi minta penyaluran bantuan langsung ke masyarakat dipercepat

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, kata Marius, telah melakukan konferensi jarak jauh dengan para bupati/wali kota untuk membahas tentang percepatan penyerapan anggaran tahun 2020.

Ia mengatakan percepatan penyerapan anggaran perlu dilakukan para bidang belanja barang dan jasa, belanja modal, serta bantuan sosial, untuk membantu perekonomian masyarakat yang terdampak COVID-19.

Sementara itu Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang termasuk daerah yang paling cepat penyerapan anggaran.

"Anggaran DAK tahun ini hampir 90 persen sudah terserap. Percepatan ini dilakukan dengan mempercepat proses tender proyek yang dilakukan lebih awal untuk dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK)," kata Jefri.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial NTT Jamal Ahmad mengatakan Pemprov NTT sedang genjot penyaluran bantuan sosial berupa beras sebanyak 5.763.780 ton untuk 95.000 warga tidak mampu di NTT.

Baca juga: NTT gelontorkan Rp28,5 miliar untuk 95.000 kk terdampak COVID-19

Selain bantuan beras, kata dia, Pemprov NTT juga segera menyalurkan bantuan sosial tunai senilai Rp 28,5 miliar untuk 95.000 kepala keluarga yang terdampak pandemi COVID-19. Para penerima manfaat akan menerima bantuan tunai langsung sebesar Rp150.000/bulan selama dua bulan.