Cabup Manggarai Barat nilai kampanye daring efektif

id Labuan Bajo, NTT, Manggarai Barat

Cabup Manggarai Barat nilai kampanye daring efektif

Dokumentasi-Calon Bupati Manggarai Barat Andre Garu (kanan) berinteraksi dengan warga saat sebelum COVID-19. (ANTARA/HO)

Ya sejauh ini sangat efektif dan selama ini saya dan pasangan saya justru sudah mulai melaksanakannya dan banyak yang antusias
Kupang (ANTARA) - Calon Bupati Manggarai Barat Adrianus Garu menyatakan bahwa pelaksanaan kampanye secara daring dinilai sangat efektif di tengah adanya pandemi COVID-19 ini.

"Ya sejauh ini sangat efektif dan selama ini saya dan pasangan saya justru sudah mulai melaksanakannya dan banyak yang antusias," katanya kepada ANTARA saat ditemui di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa, (6/10).

Baca juga: KPU sebut empat calon kepala daerah meninggal dunia

Ia mengatakan secara teknis cara yang dilakukan untuk mengelar kampanye daring itu adalah dengan melakukan kampanye "live streaming" di halaman Facebooknya yang menurut pengakuannya mencapai ribuan pengikut.

Lokasi kampanye daring ujar dia bisa dilakukan di rumah, atau di tempat lainnya yang menurut dia nyaman untuk melakukan kampanye daring melalui halaman media sosialnya.

"Dalam sepekan dua kali saya lakukan kampanye daring dan memang sekali kampanye itu kita bisa lihat berapa banyak orang yang dengar kampanye saya, karena di situ ada jumlah berapa orang yang menonton," tutur dia.

Selain mengelar kampanye daring, Andre juga mengatakan bahwa selalu melakukan kampanye dari rumah ke rumah, agar bisa bertemu dan mendengarkan secara langsung keluh kesah dari warga di daerah itu.

Sebab menurutnya di saat-saat seperti ini adalah momentum mendengarkan harapan rakyat bukan memberikan janji-janji dan mengumpulkan massa.

Baca juga: Calon Bupati di Sabu Raijua kesulitan kampanye daring

"Kita ajarkan mereka bagaimana hidup sehat di saat kampanye daring. Bukan memberikan janji-janji lain," tegas dia.

Berbeda dengan Calon Bupati Manggarai Barat, Calon Bupati Sabu Raijua Takem Irianto Radja Pono justru mengaku kesulitan menggelar kampanye melalui daring karena akses jaringan internet tidak mendukung.

"Selain itu, tidak banyak masyarakat di wilayah itu memiliki handphone android untuk mengakses internet," ujar dia.