"Kegiatan ini sebenarnya sudah menjadi program tahunan dan terhitung sejak 2016 sudah 72 kali kami lakukan di seluruh pulau berpenghuni di NTT," kata Direktur Polisi Perairan Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso usai melakukan Sambang Nusa di Desa Oeasa (Pulau Semau), sekitar belasan mil dari Kota Kupang.
Budi menjelaskan kegiatan Sambang Nusa itu merupakan Program Quick Wins I Polri yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mencintai Indonesia dan Pancasila.
Sasaran kegiatannya adalah masyarakat yang berada di pesisir pantai yang memang jauh dari jangkauan pembangunan infrastruktur serta jangkauan pemerintah daerah.
Sejauh ini pulau-pulau terluar juga sudah disambangi oleh Polisi Perairan Polda NTT seperti Rote Ndao, Pulau Sabu serta pulau lainnya yang ada di NTT bahkan sampai Pulau Lembata, sekitar 120 mil dari Kota Kupang.
Menurutnya masyarakat NTT yang berada di pedalaman serta yang berada di pesisir pantai harus dibekali dengan rasa nasionalisme dengan menanamkan rasa cinta Tanah Air.
"Kegiatan ini kami programkan empat kali dalam sebulan dengan menyusur ke desa-desa yang tidak terjangkau Pemerintah," tambahnya.
Dalam sambutannya kepada ratusan masyarakat di desa tersebut, ia mengajak masyarakat untuk melawan hal-hal yang berbau radikalisme dan berharap ada kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pihak kepolisian untuk melapor jika ada hal yang mencurigakan di desa tersebut.
"Warga kalau melihat ada kelompok-kelompok radikal atau keras yang bertentangan dengan NKRI tolong disampaikan kepada pihak kepolisian. Dan saya minta agar masyarakat di sini tidak usah udah mengikuti ajakan kelompok-kelompok radikal karena hal tersebut bertentangan dengan UU," tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Uiasa Daud Nenokeba mengatakan kegiatan Sambang Nusa yang dilakukan oleh Polisi Air menjadi masukan berharga bagi masyarakat di desa tersebut dalam hal peningkatan rasa nasionalisme dan menolak paham-paham radikalisme.
"Kami berharap hal seperti ini terus dilakukan, agar masyarakat di desa ini semakin paham apa itu Pancasila agar kedepannya tidak terpengaruh dengan bujuk rayuan dari masyarakat luar," tambahnya.
Kegiatan Sambang Nusa juga diselinggi dengan sosialisasi larangan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan yang dapat merusak ekosistem laut.
Antusias
Masyarakat di daerah pedalaman di Desa Uiasa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang antusias mengikuti kegiatan Sambang Nusa tersebut.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan dalam rangka mencegah masuknya paham-paham radikalisme," kata TH Po, tokoh adat Desa Uiasa.
Menurutnya kegiatan Sambang Nusa merupakan kegiatan yang positif yang harus dilakukan terus menerus mengingat saat ini bangsa Indonesia tengah dilanda berbagai gangguan orang-orang tertentu yang ingin memecah belah persatuan.
Daerah pedalaman yang tidak dijangkau oleh pemerintah, menurutnya, bisa menjadi kawasan yang mudah bagi kelompok radikal untuk memasukan paham-pahamnya yang kemudian merusak tata kehidupan masyarakat setempat.
"Oleh karena itu saya berharap agar tidak hanya sekali ini saja, tetapi terus berkelanjutan kegiatan seperti ini, dan tidak hanya di desa ini saja tetapi di semua desa," tambahnya.
Pantauan Antara kegiatan Sambang Nusa yang dipimpin oleh Dir Polisi Perairan Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso tersebut diselingi dengan pemberian bingkisan berupa bantuan fasilitas olahraga seperti kostum, bola kaki dan bola volley.
Kepala Desa Uiasa, Daud Nenokeba mengatakan sejauh ini desanya selalu aman, dan tidak ada gangguan yang menyebabkan warga di daerah tersebut merasa terganggu keamanannya.
"Masyarakat di desa ini sudah bersepakat bahwa menolak berbagai paham radikalisme. Sebab dalam setiap kegiatan tokoh masyarakat dan tokoh agama selalu menyeruhkan hal tersebut," tambahnya.
Ia sendiri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak kepolisian yang berkenan menempuh perjalanan yang jauh untuk mensosialisasikan hal-hal yang berkaitan dengan meningkatkan rasa nasionalisme bangsa khususnya kepada generasi muda.
Ia pun berharap ke depan kegiatan ini terus berkelanjutan sehingga rasa nasionalisme masyarakat khususnya generasi muda tetap terjaga walaupun berada di daerah terisolir.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan dalam rangka mencegah masuknya paham-paham radikalisme," kata TH Po, tokoh adat Desa Uiasa.
Menurutnya kegiatan Sambang Nusa merupakan kegiatan yang positif yang harus dilakukan terus menerus mengingat saat ini bangsa Indonesia tengah dilanda berbagai gangguan orang-orang tertentu yang ingin memecah belah persatuan.
Daerah pedalaman yang tidak dijangkau oleh pemerintah, menurutnya, bisa menjadi kawasan yang mudah bagi kelompok radikal untuk memasukan paham-pahamnya yang kemudian merusak tata kehidupan masyarakat setempat.
"Oleh karena itu saya berharap agar tidak hanya sekali ini saja, tetapi terus berkelanjutan kegiatan seperti ini, dan tidak hanya di desa ini saja tetapi di semua desa," tambahnya.
Pantauan Antara kegiatan Sambang Nusa yang dipimpin oleh Dir Polisi Perairan Polda NTT Kombes Pol Budi Santoso tersebut diselingi dengan pemberian bingkisan berupa bantuan fasilitas olahraga seperti kostum, bola kaki dan bola volley.
Kepala Desa Uiasa, Daud Nenokeba mengatakan sejauh ini desanya selalu aman, dan tidak ada gangguan yang menyebabkan warga di daerah tersebut merasa terganggu keamanannya.
"Masyarakat di desa ini sudah bersepakat bahwa menolak berbagai paham radikalisme. Sebab dalam setiap kegiatan tokoh masyarakat dan tokoh agama selalu menyeruhkan hal tersebut," tambahnya.
Ia sendiri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak kepolisian yang berkenan menempuh perjalanan yang jauh untuk mensosialisasikan hal-hal yang berkaitan dengan meningkatkan rasa nasionalisme bangsa khususnya kepada generasi muda.
Ia pun berharap ke depan kegiatan ini terus berkelanjutan sehingga rasa nasionalisme masyarakat khususnya generasi muda tetap terjaga walaupun berada di daerah terisolir.