Kepala Kantor Basarnas Kupang I Nyoman Sidakarya melalui pejabat Humas Basarnas Nela Amabi di Kupang, Rabu, menjelaskan delapan nelayan yang telah diselamatkan itu merupakan nelayan yang sedang mencari ikan di wilayah perairan Laut Timor.
Ia mengatakan KM Cahaya Berkah dengan bobot 4 GT yang dinahkodai Muhamad Ismail asal Oesapa, Kota Kupang, dengan tujuh anak buah kapal itu ditemukan dalam kondisi terombang-ambing di tengah gelombang di wilayah perairan Laut Timor sekitar pukul 11.50 Wita.
Mereka yang berhasil diselamatkan itu, masing-masing Muhamad Ismail, Asmin Ali (40), Pahlawan Pedo (22), Takdir (21), Salli (35), Sulaiman Donggi (25), Hartono (23), dan M. Radit (33).
KM Cahaya Berkah ini merupakan kapal nelayan yang biasa digunakan untuk mencari ikan di wilayah perairan Laut Timor. Namun, sempat mengalami kerusakan mesin sehingga kapalnya terombang-ambing di lautan sampai berhasil diselamatkan oleh Basarnas Kupang.
Delapan anggota tim Basarnas Kupang langsung bergerak ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan bahwa KM Cahaya Berkah mengalami masalah akibat kerusakan mesin. Ke-8 nelayan itu langsung dievakuasi ke Kupang dengan menggunakan KM SAR Atareja 233.
KM Penyelamat
Sementara itu, Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kupang I Nyoman Sidakara mengatakan pihaknya telah mengirim KM SAR Antareja 233 bersama tim penyelamatnya untuk menolong KM Cahaya Berkah yang tengah terombang-ambing di lautan lepas akibat mesinya mati.
"Kami sudah kirimkan sejumlah personel dengan mengerahkan sebuah KM penyelamat milik SAR bernama KM SAR Antareja untuk melakukan tindakan penyelamatan," katanya.
Ia mengatakan lokasi kapal motor nelayan tersebut mengalami mati mesin berada di titik koordinat 10 37`42.00" Lintang selatan (LS)-123 41`48.00" Bujur Timur (BT).
Kapal motor tersebut diketahui sebagai kapal ikan milik nelayan Kabupaten Rote yang tengah mencari ikan di laut Timor, NTT.
Ia pun mengaku belum mengetahui sudah berapa lama para nelayan tersebut terombang-ambing di tengah laut, namun saat pertama yang harus dilakukan adalah tindakan penyelamatan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sidakara yang baru menjabat sebagai Kepala SAR Kupang itu mengatakan kapal nelayan yang mengalami mati mesin itu bernama Cahaya Berkah yang dinahkodai Muhammad Ismail dengan tujuh orang ABK masing-masing Asmin Ali (40), Pahlawan Pedo (22), Takdir (21), Salli (35), Sulaiman Donggi (25), Hartono (23), dan M Radit (33).
"Kami sudah kirimkan sejumlah personel dengan mengerahkan sebuah KM penyelamat milik SAR bernama KM SAR Antareja untuk melakukan tindakan penyelamatan," katanya.
Ia mengatakan lokasi kapal motor nelayan tersebut mengalami mati mesin berada di titik koordinat 10 37`42.00" Lintang selatan (LS)-123 41`48.00" Bujur Timur (BT).
Kapal motor tersebut diketahui sebagai kapal ikan milik nelayan Kabupaten Rote yang tengah mencari ikan di laut Timor, NTT.
Ia pun mengaku belum mengetahui sudah berapa lama para nelayan tersebut terombang-ambing di tengah laut, namun saat pertama yang harus dilakukan adalah tindakan penyelamatan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sidakara yang baru menjabat sebagai Kepala SAR Kupang itu mengatakan kapal nelayan yang mengalami mati mesin itu bernama Cahaya Berkah yang dinahkodai Muhammad Ismail dengan tujuh orang ABK masing-masing Asmin Ali (40), Pahlawan Pedo (22), Takdir (21), Salli (35), Sulaiman Donggi (25), Hartono (23), dan M Radit (33).