Brigade Kupang Sehat Sudah Bantu 5.500 Pasien

id Brigade

Brigade Kupang Sehat Sudah Bantu 5.500 Pasien

Dr Ari Wijana

"Program Brigade Kupang Sehat ini sangat membantu masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam situasi darurat," kata dr Ari Wijana.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Ari Wijana mengatakan sejak pemerintah kota meluncurkan program Brigade Kupang Sehat pada 2010, telah membantu 5.500 pasien yang mengalami sakit mendadak maupun kegawatdaruratan yang dilayani secara cuma-cuma.

"Program Brigade Kupang Sehat ini sangat membantu masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam situasi darurat," katanya kepada wartawan di Kanto Wali Kota Kupang, Kamis.

Dalam program itu, para petugas medis dan dokter langsung mendatangi rumah pasien untuk melakukan pemeriksaan serta mengevakuasi ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan medis yang memadai.

Program Brigade Kupang Sehat merupakan program primadona layanan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kupang yang dibentuk tahun 2010 untuk membantu masyarakat Kota Kupang yang mengalami serangan sakit mendadak maupun dalam keadaan darurat.

Menurut Ari, berdasarkan evaluasi maupun survei yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kupang diketahui program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Program ini tetap dilanjutkan pemerintah Kota Kupang karena memiliki manfaat luar biasa bagi pelayanan kesehatan masyarakat Kota Kupang," kata Ari.

Pemerintah Kota Kupang selalu menyiagakan petugas medis serta tiga orang dokter selama 24 jam pada unit Brigade Kupang Sehat yang selalu siaga untuk memberikan layanan jemput bola kepada masyarakat Kota Kupang yang membutuhkan pertolongan medis.

Ia mengatakan pemerintah Kota Kupang telah menetapkan unit pelayanan Brigade Kupang Sehat bagian dari unit pelayanan medis Kota Kupang yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Kupang.

"Program ini akan terus berlanjut sehingga pemerintah Kota Kupang tetap memberikan dukungan dengan menyiapkan mobil ambulans yang memadai, tenaga medis serta dokter untuk melayani masyarakat yang sakit secara cuma-cuma. Tanpa ada pungutan apapun," kata Ari.

Sementara itu Ketua Kelurahan Siaga Kelurahan Naikoten II Kota Kupang Ansi Kedaru mengatakan program tersebut sangat membantu warga dalam kondisi darurat.

"Kami sangat terbantu dengan adanya program pemerintah Kota Kupang ini, karena sudah beberapa kali warga kelurahan ini bisa tertolong dievakuasi ke rumah sakit atas bantuan tenaga medis dari brigade Kupang sehat," kata Ansi.

Menurut mantan Kepala Perawat RSUD Prof Dr WZ.Johannes Kupang ini beberapa warga Kota Kupang yang hendak melahirkan maupun sakit mendadak bisa tertolong karena bantuan program Brigade Kupang Sehat.

"Kita harapkan program ini tetap berlanjut untuk membantu warga Kota Kupang yang menderita sakit secara mendadak," ujar Ansi. 

Izin dicabut
Di bagian lain penjelasannya terkait pil PCC, Ari mengancam akan mencabut izin apotek apabila terbukti menjual pil Paracetamol Caffeine Carissoprodol (PCC) yang sudah dilarang edar oleh pemerintah sejak tahun 2013.

"Sejak merebaknya kasus penggunaan pil PCC di sejumlah daerah di Indonesia Timur, kami langsung bergerak dengan melakukan rasia ke sejumlah apotek di Kota Kupang," katanya.

Dikatakan, tim dari Dinas Kesehatan Kota Kupang yang sedang mengendus penjualan PCC di Kota Kupang itu telah mendatangi beberapa apotek, namun belum menemukan ada yang menjual pil PCC.

"Saat ini belum ada apotek yang menjual pil PCC sejak kita melakukan operasi dua pekan lalu, namun apabila kita menemukan ada apotek yang menjual PCC maka izin apotek dicabut. Kami akan bertindak tegas," kata Ari.

Ia mengatakan, pemerintah kota Kupang tidak akan memberikan toleransi terhadap apotek yang menjual PCC, karena penjualan pil PCC yang dilarang edar tahun 2013 karena akan merusak masa depan remaja di Kota Kupang.

Operasi dilakukan petugas medis di Kota Kupang tidak hanya mengendus peredaran penjulana pil PCC di Apotek tetapi juga menyisir puskesmas di kota Kupang.

Ia berharap, tidak ada pil PCC yang beredar di ibu kota Provinsi berbasis kepulauan ini karena dapat merusak masa depan anak-anak NTT.

Ari mengimbau warga Kota Kupang tidak mengkonsumsi obat-obatan tanpa rekomendasi dokter karena mengkonsumsi obat diluar aturan memiliki efek samping bagi kesehatan.