Lembata Empat Kali Diguncang Gempa

id gempa

Lembata Empat Kali Diguncang Gempa

Sejumlah material mulai menutup badan jalan akibat luruhan batu yang ditimbulkan oleh gempa tektonik berkekuatan 4,9 SR yang mengguncang Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (10/10). (Foto ANTARA/Bernadus Tokan)

BMKG Kupang melaporkan sejak Selasa adini hari hingga siang ini, telah terjadi empat kali gempa bumi dengan tingkat magnitude yang cukut kuat mengguncang Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Kupang (Antara NTT) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang melaporkan sejak Selasa adini hari hingga siang ini, telah terjadi empat kali gempa bumi dengan tingkat magnitude yang cukut kuat mengguncang Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Gempa dengan kekuatan berkisar antara 4,5-4,9 skala Richter (SR) itu pertama terjadi pada pukul 00,53.33 Wita, kedua terjadi pada pukul 02.15.42 Wita, ketiga terjadi pada pukul 02.24.43 Wita dan gempa ke empat terjadi pada pukul 06.15.23.47 Wita.

Gempa tersebut dirasakan juga oleh warga di Pulau Adonara dan Larantuka di Kabupaten Flores Timur yang diduga akibat meningkatnya aktivitas gunung api Ile Lewotolok yang terletak di ujung timur Pulau Lembata itu.

Trysia Pari, salah seorang karyawan di Kantor Setda Kabupaten Flores Timur di Larantuka mengatakan gempa yang terjadi pada Selasa (10/10) pagi terasa cukup keras.

"Guncangan cukup terasa sehingga membuat sebagian warga berhamburan keluar rumah," katanya kepada Antara saat menghubungi dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Selasa.

Bangunan rusak
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus mengatakan sejumlah bangunan rumah milik warga di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata mengalami kerusakan akibat diguncang gempa berkekuatan 4,9 SR pada Selasa (10/10) pagi.

"Bangunan rumah yang rusak itu umumnya terletak di kaki Gunung Ile Ape. Laporan lengkapnya belum kami terima, tetapi memang ada kerusakan bangunan rumah warga di sana," katanya.

Mengenai kondisi gunung, dia mengatakan saat ini masih berstatus waspada, tetapi warga tetap diminta untuk waspada.

"Memang ada peningkatan aktivitas Gunung Lewotolok dalam beberapa hari terakhir ini, tetapi hingga saat ini kondisinya masih biasa-biasanya saja," katanya.

Namun warga diminta untuk tetap waspada sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari petugas pengamat gunung berapi di wilayah itu.

Pada Selasa (10/10) pukul 06.23.47 Wita, wilayah Pulau Lembata dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan M=4,9 skala Richter.  

Kepala BMKG Kupang Hasanuddin mengatakan berdasarkan hasil analisa kegempaan, pusat gempa bumi berada di darat, sekitar 23 km arah barat laut Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata dengan koordinat 8.26 LS dan 123.47 BT pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shakemap), dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempa Bumi BMKG (SIG-BMKG) atau III-IV skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di wilayah Lembata dan sekitarnya.

Kemudian berdasarkan informasi masyarakat yang diterima di BMKG getaran gempa bumi dirasakan II SIG-BMKG (III-IV MMI) di wilayah Lembata, Adonara II SIG-BMKG (III-IV MMI), dan Larantuka II SIG-BMKG (III-IV MMI).