IHSG berpotensi menguat di tengah beragam sentimen

id ihsg,bursa,saham

IHSG berpotensi menguat di tengah beragam sentimen

Ilustrasi: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, kendati katalis pasar terbilang variatif baik dari faktor eksternal maupun internal bagi pasar BEI

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan berpotensi menguat di tengah beragam sentimen di pasar modal.

IHSG dibuka menguat 26,51 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.824,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,43 poin atau 0,75 persen ke posisi 868,96.

"IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, kendati katalis pasar terbilang variatif baik dari faktor eksternal maupun internal bagi pasar BEI," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, (21/5).

Sentimen dari luar negeri yaitu notulensi rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), yang menunjukkan beberapa pembuat kebijakan membuka kemungkinan untuk membahas pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan mendatang.

Beberapa pejabat The Fed mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter berdasarkan pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Sementara itu ekonomi global dan Indonesia masih tetap dihadapi oleh ancaman berupa kasus COVID-19 yang melonjak di India. Kondisi yang tidak teratasi di India bisa menyebabkan ketidakpastian ekonomi ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain itu proyeksi kenaikan inflasi di AS juga berpotensi mengancam momentum pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam itu jika diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed. Kondisi itu pun akan memberi imbas pada arus modal secara global.

Baca juga: Emas berjangka terangkat 13,5 dolarBaca juga: Emas berjangka terangkat 13,5 dolar

Dari dalam negeri, pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro untuk penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2022 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam usulan ini, pertumbuhan ekonomi targetnya berada dalam kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan usulan tersebut mempertimbangkan berbagai dinamika, risiko ketidakpastian, potensi pemulihan ekonomi global dan nasional pada tahun depan. Pertimbangan lainnya adalah COVID-19 dapat terus dikendalikan dan fungsi intermediasi perbankan dapat kembali pulih.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 212,97 poin atau 0,76 persen ke 28.311,22, Indeks Hang Seng naik 2,84 poin atau 0,01 persen ke 28.453,13, dan Indeks Straits Times meningkat 1,65 poin atau 0,05 persen ke 3.108,16.