Basarnas Bentuk Kantor SAR di Flores

id SAR

Basarnas Bentuk Kantor SAR di Flores

Abram Benyamin Kolimon

"Dengan terbentuknya Kantor SAR di Pulau Flores itu maka jangkauan wilayah operasi penyelamatan dilakukan Kantor SAR Kupang sudah semakin berkurang," kata Abram Benyamin Kolimon.
Kupang (Antara NTT) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Pusat telah membentuk Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, untuk mempercepat penanganan bencana yang terjadi di wilayah Flores, Alor dan Lembata.

"Dengan terbentuknya Kantor SAR di Pulau Flores itu maka jangkauan wilayah operasi penyelamatan dilakukan Kantor SAR Kupang sudah semakin berkurang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang Abram Benyamin Kolimon di Kupang, Rabu.

Pembentukan Kantor SAR tipe B di Pulau Flores resmi dilakukan Basarnas Pusat sejak Oktober 2017 yang berkedudukan di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.

Ia mengatakan Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere akan membawahi empat Pos SAR yaitu pos SAR Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Ende, Kabupaten Ende, Maumere, Kabupaten Sikk serta, pos SAR Alor di Kabupaten Alor.

"Ketika terjadi musibah di wilayah Flores, Lembata, serta Alor langsung dalam kordinasi SAR Maumere. Kita sudah serahkan satu sara operasi SAR laut untuk Maumere untuk mendukung kegiatan operasi penyelamatan di lakukan di daerah itu," tegas Kolimon.

Dengan terbentuknya Kantor SAR Maumere kata Kolimon, maka wilayah operasi dilakukan SAR Kupang hanya terbatas di wilayah Pulau Sumba, Rote, Sabu dan wilayah pulau Timor.

"Pembentukan Kantor SAR di Flores itu dilakukan untuk mendekatkan pelayanan dan kecepatan penanganan bencana dialami masyarakat di pulau Flores. Dalam operasi dilakukan di Flores sebelumnya dalam pengendalian SAR Kupang, namun saat ini sudah dikendalikan Kantor SAR Maumere," tegas Kolimon.

Ia mengatakan ketersediaan personil dan fasilitas operasi di Kantor SAR Maumere sudah memadai untuk melakukan operasi penyelamatan dan pencarian apabila terjadi bencana alam. 

Siaga 24 jam
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Mataram I Nyoman Sidakarya mengatakan personil SAR Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai siaga 24 jam menyusul terjadinya cuaca ekstrem yang sedang melanda daerah itu.

"Saya telah menginstruksikan personil SAR di Mataram untuk mulai siaga bencana. Apalagi menjelang musim hujan, daerah NTB selalu dilanda banjir bandang sehingga perlu kesiapsiagaan anggota SAR dalam melakukan operasi penyelamatan terhadap warga," katanya.

Nyoman berada di Kupang untuk melakukan serah terima jabatan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Kupang kepada Bram Benyamin Kolimon, Rabu, setelah dirinya menempati jabatan baru sebagai Kepala Kantor SAR Mataram.

Nyoman mengatakan selama hujan deras menguyur Nusa Tenggara Barat beberapa daerah mulai terendam banjir sehingga anggota SAR langsung melakukan operasi penyelamatan terhadap warga yang mengalami musibah.

"Dalam pekan ini saja beberapa daerah di Mataram terendam banjir, semuanya bisa ditangani secara baik oleh SAR dengan bekerja sama dengan potensi lain di daerah itu," tegas Nyoman.

Dia mengatakan pertolongan dilakukan dengan cepat, tergantung kecepatan informasi dari masyarakat kepada SAR apabila mengetahui terjadinya bencana alam maupun bencana sosial sehingga penanganannya cepat dilakukan anggota Pos SAR Kayangan maupun Pos SAR Bima.