Kualitas Lapangan SSB Bintang Timur Berstandar Internasional

id olahraga

Kualitas Lapangan SSB Bintang Timur Berstandar Internasional

Lapangan SSB BIntang Timur Atambua. (Foto ANTARA/Kornelis Kaha)

Lapangan milik Bintang Timur sudah sangat berkualitas dan sudah berstandar internasional dengan permukaan yang rata.
Atambua (Antara NTT) - Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta melayangkan pujiannya terhadap kualitas lapangan yang dimiliki oleh Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur Atambua di Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

"Kepada rekan-rekan media, jangan salah nulis bahwasanya ini di Atambua, Kabupaten Belu, bukan di Eropa," kata Raden Isnanta saat menyaksikan pertandingan trofeo antara Bintang Timur Selection dengan Timnas Pelajar Indonesia U-16 di Lapangan Bintang Timur Atambua, Jumat.

Ia menilai bahwa lapangan milik Bintang Timur sudah sangat berkualitas dan sudah berstandar internasional dengan permukaan yang rata. Rumput yang bagus dan tak ada halangan bagi pemain untuk mengalirkan overan bola ke rekan se-tim.

Di samping itu keindahan lapangan ini juga terlihat dari keindahan daerah sekitar karena berlatarkan Gunung Lidak yang ada di sekitaran lapangan tersebut.

"Saya sudah mencoba untuk mengiring bola tadi. Dan bagus sekali dengan rumput yang asli dan sangat nyaman," katanya.

Pertandingan trofeo dalam rangka dua tahun berdirinya SSB Bintang Timur tidak hanya menampilkan permainan antara Bintang Timur dengan Timnas Indonesia, namun akan ada pertandingan Bintang Timur dengan Timnas dari negara Timor Leste.

Di akhir pertandingan akan ada pertandingan antara Timnas Pelajar Indonesia U-16 vs Timnas Timor Leste U-16. Pertandingan antara Bintang Timur Vs Timor Leste akan digelar pada Sabtu pagi pukul 07.00 WITA dan pertandingan antara Timnas Pelajar Indonesia U-16 vs Timnas Timor Leste U-16 akan digelar pada pukul 16.00 WITA.

Raden Isnanta pun mengatakan pertandingan di perbatasan ini bukanlah yang kali pertama di gelar oleh Kemenpora, namun pernah juga digelar oleh Kemenpora antara Indonesia dengan Malaysia yang berlangsung di provinsi Kalimantan Barat.

"Hubungan persahabatan antarnegara ditingkatkan melalui sepak bola. Sebelumnya dilakukan terhadap Malaysia, kemudian Alor dengan Timor Leste. Lanjut kini di Atambua dengan Timor Leste yang tanpa batas laut, interaksi sosial terjadi setiap hari di perbatasan ini, sehingga kita kuatkan lagi interaksi sosial tersebut melalui olahraga," katanya.

Menurut dia, sepak bola memiliki value yang luar biasa tak hanya sekadar meraih prestasi serta meningkatkan kebugaran, namun juga mampu membangun kebersamaan persaudaraan antarbangsa.

"Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, pembangunan itu harus dimulai dari terdepan Indonesia di segala bidang, termasuk olahraga," tutur Raden Isnanta.

Sementara itu, Menteri Olahraga Timor Leste, Osorio Florindo yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan bahwa kegiatan ini mampu membangun sejarah kebersamaan antara negara tetangga yang sangat berdekatan.

"Kami berterima kasih kepada Menpora RI Imam Nahrawi, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Bupati Belu Willybrodus Lay, Ketua Komisi V DPR-RI Farry Djemy Francis atas berlansungnya kegiatan ini, karena melalui ajang ini mampu membangun komunikasi serta kedamaian di perbatasan," demikian Osorio Florindo.