Bela negara bisa dilakukan lewat gerakan 3S

id Kementerian Pertahanan, Bela Negara, Dadang Hendra Yudha, 3S, Saring sebelum sharing,kemenhan

Bela negara bisa dilakukan lewat gerakan 3S

Direktur Jendral (Dirjen) Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayor Jendral TNI Dadang Hendra Yudha dalam acara daring "Aku, Konten, dan Bela Negara", Kamis (9/9/2021). (ANTARA/Livia Kristianti)

Saya yakin di Indonesia banyak anak muda yang mau bergerak, beraksi untuk bangsanya. Mereka akan muncul sesuai dengan zamannya
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jendral (Dirjen) Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayor Jendral TNI Dadang Hendra Yudha mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa membela negara dengan cara yang amat mudah dilakukan di era canggihnya penerapan teknologi lewat gerakan 3S.

"Saya mengajak masyarakat bisa melakukan 3S. Apa itu? Saring sebelum sharing," katanya dalam acara webinar bertajuk "Aku, Konten, dan Bela Negara", Kamis.

Ia menyebutkan di masa pesatnya perkembangan teknologi digital, informasi menjadi sebuah produk yang bisa berbahaya apabila tidak dikelola dengan baik.

Terutama jika informasi sudah tersebar ke masyarakat merupakan informasi yang tidak benar, berupa berita bohong, dan tidak mendidik.

Tanpa melakukan 3S tentunya informasi- informasi yang tidak benar tersebut bisa menyebar dengan lebih masif dan risiko terparahnya adalah mengganggu keamanan sebuah negara.

Baca juga: Junta Myanmar bela langkah penguasa negara di tengah kritik ASEAN
Baca juga: Untas apresiasi penghargaan patriot terhadap eks-pejuang Timtim


Dadang menyebutkan 3S pun ia terapkan dalam kehidupannya sehari- hari, ketika ia menerima pesan dari grup obrolan di ponsel pintarnya ia tak langsung menyebarkan informasi yang ia terima dengan mentah- mentah.

Hal itu sebagai bentuk kegiatan sehari- hari yang rupanya ia lakukan untuk membela negara di tengah kemajuan teknologi digital.

"Tidak bijaksana ya rasanya begitu terima informasi lalu di 'copy-paste' ke grup lainnya. Iya kalau ternyata niatnya jokes, itu masih tidak masalah. Kalau ternyata informasi yang diterima keliru dan punya urgensi serius itu kan jadinya kurang bagus," ujar Dadang.

Di samping mengimbau masyarakat untuk bisa menyaring konten yang diterima lewat lini media sosial dan juga gawai, Dadang juga meminta kepada konten kreator yang saat ini menjadi salah satu alternatif sumber informasi masyarakat untuk bisa menghasilkan karya- karya positif.

Ia berharap seluruh kreator konten di lini media sosial, khususnya anak- anak generasi muda seperti milenial dan generasi Z bisa memberikan konten yang bermanfaat dan mengandung edukasi agar masyarakat Indonesia dapat semakin cerdas dan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan bisa memajukan Tanah Air.

"Saya yakin di Indonesia banyak anak muda yang mau bergerak, beraksi untuk bangsanya. Mereka akan muncul sesuai dengan zamannya," kata Dadang.