Manggarai Timur peringkat pertama di NTT dalam penanganan Tuberkulosis

id TB, tuberkulosis, COVID-19, manggarai timur, NTT

Manggarai Timur peringkat pertama di NTT dalam penanganan Tuberkulosis

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas. ANTARA/Humas Pemkab Manggarai Timur

Mereka menerapkan metode 3T yaitu Tracing, Testing, dan Treatment untuk mencapai target nasional Indonesia bebas TB tahun 2030.
Labuan Bajo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur di Pulau Flores mendapatkan peringkat satu Standar Pelayanan Minimal (SPM) penanganan Tuberkulosis (TB) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
 
"Manggarai Timur mendapatkan peringkat pertama SPM penanganan TB tingkat NTT yakni mencapai 93,25 persen," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Manggarai Timur Jefrin Haryanto ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Jumat (17/9).
 
Dia mengatakan, Dinas Kesehatan Manggarai Timur sebagai leading sector telah membuktikan kerja kerasnya untuk capaian ini.
 
Selain itu, Manggarai Timur juga mendapatkan predikat pertama untuk angka kesembuhan COVID-19 yakni mencapai 97 persen.
 
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Pranata Kristiani Agas mengatakan fenomena gunung es penyakit TB memang terjadi juga di Manggarai Timur. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk menemukan penderita TB agar penanganan bisa segera dilakukan dengan cepat dan tepat.
 
Mereka menerapkan metode 3T yaitu Tracing, Testing, dan Treatment untuk mencapai target nasional Indonesia bebas TB tahun 2030.
 
Hal itu dilakukan agar pemetaan, pendataan, dan intervensi terkonsolidasi dengan baik sehingga penanganan, pencegahan, dan penyebaran TB dapat terkendali.

Mereka aktif melakukan penjaringan kasus terus menerus, perumusan strategi yang tepat, dan peningkatan pelayanan melalui pengobatan.
 
Pranata menambahkan, peran semua lintas sektor yang gencar melakukan inovasi kepada masyarakat juga telah berhasil membawa Manggarai Timur sebagai kabupaten terbaik dalam penanganan kesembuhan kasus COVID-19 di NTT.
 
Hal itu mendapatkan apresiasi dari para pimpinan daerah, baik Bupati Agas Andreas, Wakil Bupati Stefanus Jaghur, dan Sekda Boni Hasudungan.
 
"Tentu ini bukan hasil kerja dalam semalam, tetapi hasil proses dan keringat yang tidak sedikit. Terima kasih untuk tim hebat dinas kesehatan dan seluruh elemen yang terlibat dalam pencapaian ini," kata Haryanto menyampaikan pesan pimpinan daerah atas pencapaian Manggarai Timur tersebut.

Baca juga: Manggarai Timur targetkan prevalensi stunting 13,50 persen pada 2022

Baca juga: Dekranasda Manggarai Timur - Bank NTT kerja sama kembangkan UMKM