Kupang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur Darwis Sitorus mengatakan sektor transportasi di NTT mulai kembali bergairah di tengah pandemi COVID-19 ditunjukkan dengan adanya inflasi di sektor tersebut pada September 2021.
"Kelompok pengeluaran transportasi di NTT mengalami inflasi September sebesar 0,24 persen. Ini menunjukkan sudah ada kegairahan kembali pada sektor ini dengan permintaan yang bertumbuh," katanya di Kupang, Jumat (1/10)
Ia menjelaskan perkembangan kelompok pengeluaran transportasi pada tiga kota perhitungan inflasi di NTT masing-masing mengalami inflasi yaitu Kota Kupang sebesar 0,16 persen, Kota Maumere 1,49 persen dan Kota Waingapu 0,02 persen.
Inflasi kelompok pengeluaran transportasi ini, kata dia memiliki andil 0,03 persen terhadap indeks harga konsumen di NTT yang mengalami deflasi pada September 2021.
Baca juga: Tiga desa di NTT jadi contoh Program Desa Cinta Statistik
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur targetkan satu data pada 2023
Lebih lanjut Darwis menjelaskan selain transportasi, beberapa kelompok pengeluaran lain juga tercatat mengalami inflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,3 persen.
Kelompok perlengkapan dan peralatan rumah tangga juga mengalami inflasi 0,24 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen.
Selain itu inflasi juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,11 persen, serta kelompok pendidikan 0,67 persen.
Darwis menambahkan meskipun beberapa kelompok pengeluaran ini mengalami inflasi namun indeks harga konsumen di NTT pada September 2021 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,3 persen.
Kelompok penyumbang utama deflasi yakni makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi 1,19 persen dengan andli 0,4 persen. Diikuti kelompok pakaian dan alas kaki 0,34 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,06 persen.
BPS : sektor transportasi di NTT mulai kembali bergairah
Kelompok pengeluaran transportasi di NTT mengalami inflasi September sebesar 0,24 persen. Ini menunjukkan sudah ada kegairahan kembali pada sektor ini dengan permintaan yang bertumbuh,