Tiga desa di NTT jadi contoh Program Desa Cinta Statistik
...Mereka bahkan berkomitmen ke depan semua desa di Manggarai Timur akan menjadi Desa Cinta Statistik
Kupang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat tiga desa di provinsi itu terpilih sebagai desa percontohan dalam Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) yang dicanangkan secara nasional.
Ketiga desa itu adalah Desa Tebara di Kabupaten Sumba Barat serta Desa Nanga Labang dan Desa Watu Mori di Kabupaten Manggarai Timur, kata Koordinator Fungsi Reformasi dan Satu Data Indonsia BPS NTT, Indra Achmat Sofyan dalam kegiatan talkshow bersama wartawan dalam rangka peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) di Kupang, Senin, (27/9).
"Tiga desa di NTT ini terpilih menjadi bagian dari Program Desa Cinta Statistik sebanyak 100 desa yang dicanangkan BPS RI secara nasional. Desa-desa ini diharapkan menjadi role model atau contoh bagi desa -desa sekitarnya," katanya.
Ia menjelaskan desa-desa tersebut terpilih karena telah menunjukkan konsistensi dan kepiawaian dari masyarakat dan aparat desa dalam hal tata kelola data statistik yang telah disepakati.
Indra mencontohkan Desa Tebara yang telah memiliki website statistik dan keterbukaan informasi publik terkait info grafis, data statistik dan sebagainya terutama dari sisi pariwisata yang sesuai potensi desa setempat.
Sementara itu di Kabupaten Manggarai Timur, kata dia pemerintah daerah setempat juga mendukung dengan membuat peraturan kabupaten untuk kepentingan Program Desa Cantik.
Bahkan, kata dia mereka membentuk komunitas yang dinamakan smart city yang di dalamnya terdapat semua unsur forkopimda yang berjuang untuk mewujudkan Desa Cantik.
"Mereka bahkan berkomitmen ke depan semua desa di Manggarai Timur akan menjadi Desa Cinta Statistik," katanya.
Indra menambahkan BPS terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan Satu Data dari tingkat desa melalui Program Desa Cantik ini sebagai bagian dari upaya untuk mengentaskan kemiskinan.
Oleh sebab itu juga meminta dukungan media massa agar melalui pemberitaan yang memotivasi dan mengedukasi dapat menumbuhkan kesadaran statistik masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Baca juga: Statistik Jadi Dasar Perencanaan Pembangunan
Baca juga: BPS: Penduduk miskin NTT meningkat jadi 1.173.530 orang
Ketiga desa itu adalah Desa Tebara di Kabupaten Sumba Barat serta Desa Nanga Labang dan Desa Watu Mori di Kabupaten Manggarai Timur, kata Koordinator Fungsi Reformasi dan Satu Data Indonsia BPS NTT, Indra Achmat Sofyan dalam kegiatan talkshow bersama wartawan dalam rangka peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) di Kupang, Senin, (27/9).
"Tiga desa di NTT ini terpilih menjadi bagian dari Program Desa Cinta Statistik sebanyak 100 desa yang dicanangkan BPS RI secara nasional. Desa-desa ini diharapkan menjadi role model atau contoh bagi desa -desa sekitarnya," katanya.
Ia menjelaskan desa-desa tersebut terpilih karena telah menunjukkan konsistensi dan kepiawaian dari masyarakat dan aparat desa dalam hal tata kelola data statistik yang telah disepakati.
Indra mencontohkan Desa Tebara yang telah memiliki website statistik dan keterbukaan informasi publik terkait info grafis, data statistik dan sebagainya terutama dari sisi pariwisata yang sesuai potensi desa setempat.
Sementara itu di Kabupaten Manggarai Timur, kata dia pemerintah daerah setempat juga mendukung dengan membuat peraturan kabupaten untuk kepentingan Program Desa Cantik.
Bahkan, kata dia mereka membentuk komunitas yang dinamakan smart city yang di dalamnya terdapat semua unsur forkopimda yang berjuang untuk mewujudkan Desa Cantik.
"Mereka bahkan berkomitmen ke depan semua desa di Manggarai Timur akan menjadi Desa Cinta Statistik," katanya.
Indra menambahkan BPS terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan Satu Data dari tingkat desa melalui Program Desa Cantik ini sebagai bagian dari upaya untuk mengentaskan kemiskinan.
Oleh sebab itu juga meminta dukungan media massa agar melalui pemberitaan yang memotivasi dan mengedukasi dapat menumbuhkan kesadaran statistik masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Baca juga: Statistik Jadi Dasar Perencanaan Pembangunan
Baca juga: BPS: Penduduk miskin NTT meningkat jadi 1.173.530 orang