Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mendukung kehadiran ekosistem NFT (Non-Fungible Token) usai seorang pemuda bernama Ghazali Everyday meraup untung berkat menjual foto selfie dirinya sebagai NFT.
“Sadar atau tidak, dunia sudah mulai berubah, kini platform digital seperti NFT (Non-Fungible Token) bisa menghasilkan banyak uang, mampu menciptakan lapangan kerja dan berpotensi membangkitkan ekonomi,” ujar Sandi seperti dikutip dari unggahanya di akun instagram @sandiuno, Kamis.
Bagi Sandi, langkah yang diambil oleh Ghazali terbilang menarik untuk mendatangkan lapangan pekerjaan baru di bidang kreatif yang memanfaatkan ruang digital.
Ia memuji cara kreatif Ghazali yang iseng mengunggah foto selfie secara rutin ke platform penjualan NFT. Total ada 933 foto selfie yang diunggah oleh Ghazali ke platform penjualan NFT dan telah dilakukannya sejak berusia 18 tahun.
Sandi mengapresiasi Ghazali yang kini bisa menghasilkan pendapatan yang kini ditotal mencapai Rp13 miliar.
“Awalnya per foto dia (Ghazali) menjual seharga Rp45.000, saat ini fotonya dihargai belasan juta rupiah. Bahkan ada satu foto yang dihargai Rp95 juta, dengan total valuasi NFT bernilai Rp13 miliar. Ini luar biasa!” kata Menteri yang juga mantan pebisnis itu.
Sandi pun menanyakan para pengikutnya di Instagram apakah tertantang dan terinspirasi untuk masuk ke dalam ekosistem NFT dan mengambil bagian menghasilkan pemasukan dari ekonomi kreatif di ruang digital.
Baca juga: Sultan Ghozali meraup miliaran rupiah dari jual swafoto
Baca juga: Sandiaga Uno apresiasi capaian vaksinasi COVID-19 di Manggarai Barat
Sebelumnya, Ghazali Everyday mendadak viral karena foto selfie yang diunggahnya di platform NFT secara rutin setiap hari sejak 2017 meraup keuntungan hingga Rp13 miliar.
Pria muda yang memiliki nama asli Sultan Gustaf Al Ghozali itu awalnya membuat foto selfienya sebagai konten untuk membuat “timelapse”.
Namun ide iseng terlibat di kepalanya muncul untuk mengunggahnya ke platform penjualan NFT.
“Mungkin lucu kalau ada kolektor yang punya foto saya,” kata Ghozali.
Keisengannya pun berbuah manis, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang yang kini duduk di semester tujuh itu pun akan menerima 10 persen bagiannya dari penjualan NFT (sekitar Rp1,5 miliar).
Nantinya keuntungan NFT itu akan diinvestasikan untuk mewujudkan impiannya memiliki studio animasi yang ditargetkan dimilikinya usai lulus dari perguruan tinggi.