Kolombia tarik dubes untuk Nikaragua karena komentar Daniel Ortega

id Kolombia,Nikaragua,Daniel Ortega

Kolombia tarik dubes untuk Nikaragua karena komentar Daniel Ortega

Arsip - Presiden Nikaragua Daniel Ortega menghadiri pertemuan dengan perwakilan kelompok ALBA di Istana Revolusi di Havana, Kuba, 14 Desember 2021. (ANTARA/Alberto Roque/Pool via Reuters/as)

...Kolombia justru menjadi korban perdagangan narkoba, kami adalah korban dari bisnis yang tumbuh setiap hari karena permintaan eksponensial dan konsumsi narkoba
Bogota (ANTARA) - Kolombia telah menarik duta besarnya untuk Nikaragua karena komentar-komentar Presiden negara Amerika Tengah itu Daniel Ortega yang menyebut Kolombia sebagai "negara narkotika".

Hal itu disampaikan pemerintah Kolombia pada Rabu, (24/2) seraya mendesak masyarakat internasional untuk campur tangan.

Kolombia tidak mengakui hasil pemilihan Nikaragua November lalu yang memenangkan Ortega untuk masa jabatan keempat berturut-turut. Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan negara-negara lain di kawasan itu juga telah menyuarakan keprihatinan.

"Kolombia adalah negara narkotika, yang membunuh para pemimpin masyarakat dan para pekerja setiap hari," kata Ortega saat berpidato pada Senin untuk memperingati kematian tokoh revolusioner Nikaragua Augusto Cesar Sandino.

Pemerintah Kolombia pada Selasa memerintahkan Duta Besar negara itu Alfredo Rangel untuk menyerahkan surat protes kepada pemerintah Nikaragua dan untuk pulang, kata kementerian luar negeri Kolombia dalam sebuah pernyataan.

"Kolombia justru menjadi korban perdagangan narkoba, kami adalah korban dari bisnis yang tumbuh setiap hari karena permintaan eksponensial dan konsumsi narkoba," kata Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden Kolombia Marta Lucia Ramirez dalam pesan audio yang dibagikan kepada wartawan.

Baca juga: 10 anggota FARC tewas dalam operasi militer Kolombia

Komentar Ortega adalah upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari situasi hak asasi manusia di Nikaragua, kata Ramirez, dan meminta masyarakat internasional untuk campur tangan mencegah negara Amerika Tengah itu menjadi kediktatoran.

Baca juga: AS dan Kolombia kirim agen selidiki pembunuhan presiden Haiti

"Ketika tidak ada keadilan independen, ketika tidak ada jaminan bagi orang-orang yang sedang diselidiki, kita sedang menuju kediktatoran dan masyarakat internasional harus campur tangan," katanya.

Sumber: Antara/Reuters