Pemkot Kupang bantu fasilitas rumah ibadah

id NTT,bantu rumah ibadah,Kota kupang

Pemkot Kupang bantu fasilitas rumah ibadah

Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore (ketiga dari kiri) menyerahkan bantuan dupa kepada Ketua PHDI Kota Kupang, I Wayan Wirasusana, (ANTARA/ HO-Prokompim Kota Kupang)

...Kami berharap pada tahun-tahun mendatang program ini bisa kembali berjalan
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menyalurkan bantuan fasilitas perlengkapan ibadah bagi sejumlah rumah ibadah di daerah setempat.

"Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah Kota Kupang untuk membantu semua rumah ibadah termasuk kebutuhan perlengkapan penunjang ibadah," kata Wali kota Kupang Jefri Riwu Kore sebagaimana dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang, Minggu.

Bantuan yang diberikan untuk empat rumah ibadah yaitu Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua, Pura Agung Giri Kertha Buana, Paroki St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua.

Wali Kota Kupang mengatakan sebagai pemimpin dirinya mempunyai tanggung jawab untuk membantu semua rumah ibadah di Kota Kupang, termasuk kebutuhan perlengkapan penunjang ibadah.

Jefri Riwu Kore berharap para pemimpin agama untuk terus mendoakan agar dirinya bersama jajaran bisa terus bekerja dan berjuang bagi masyarakat tanpa memandang suku maupun agamanya.

"Bantu warga jangan pilih kasih, apabila memang sangat membutuhkan pasti akan dibantu tanpa melihat apa pun agama dan sukunya," ucapnya di hadapan Ketua Yayasan dan Imam Masjid Darul Hijrah Madani serta ibu-ibu Majelis Taklim.

Wali Kota Kupang juga memohon maaf karena program umroh gratis bagi para imam dan penjaga masjid selama dua tahun terakhir tidak dapat direalisasikan akibat pandemi COVID-19.

"Kami berharap pada tahun-tahun mendatang program ini bisa kembali berjalan," tegasnya.

Wali Kota Jefri Riwu Kore untuk tidak melihat nilai bantuan yang diberikan, tapi melihat niat hati Pemkot Kupang dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan untuk membangun kota ini.

Ia mengatakan program bantuan perlengkapan ibadah ini rencananya akan diberikan setiap tahun, sebagai bentuk terima kasih Pemkot Kupang kepada para tokoh agama yang sudah melayani warga Kota Kupang.

Dia berterima kasih untuk doa dari seluruh pemimpin agama, supaya dirinya bisa terus menjadi saluran berkat bagi masyarakat.

"Tanggung jawab kami melihat masyarakat yang tidak beruntung. Dengan kekuasaan yang Tuhan berikan, kami berusaha untuk membantu mereka," tegasnya.
Ketua Yayasan Masjid Darul Hijrah Madani, Mat Likur menyampaikan kunjungan Wali Kota ini merupakan suatu kebanggaan bagi mereka.

"Kami menyampaikan terima kasih, karena di sela kesibukannya yang begitu padat Wali Kota bersama istri yang juga anggota DPD RI berkesempatan menemui mereka langsung. Kami pastikan selalu mendukung Wali Kota Kupang dengan semua program-program pro rakyatnya," tegas Mat Likur.

Sementara itu Ketua PHDI Kota Kupang, I Wayan Wirasusana mengatakan bantuan dupa yang merupakan kebutuhan ibadah Umat Hindu setiap hari, baik di rumah maupun pura.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore yang sudah membuat Kota Kupang jadi lebih indah di masa kepemimpinan, lewat pembangunan taman dan infrastruktur lainnya. Kami berharap karya baik ini bisa terus berlanjut,"tegasnya.

Bantuan yang diberikan berupa karpet ukuran 25 meter untuk Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua, untuk Pura Agung Giri Kertha Buana menerima bantuan 30 kg dupa harum dan 140 kg dupa biasa.

Sementara itu untuk Pastor Paroki St.Fransiskus Asisi BTN Kolhua berupa kasula, stola, piala dan sibori dan untuk GPDI Ebenhaezer Oebobo menyerahkan bantuan berupa 30 jas bagi para pendeta GPDI di Kota Kupang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega,Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kupang, Yanuar Dally, Kepala Bagian Prokopim Setda Kota Kupang, Daud Noftianus Nafi.


Baca juga: Cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Kupang mencapai 100,11 persen

Baca juga: Pasien meninggal akibat DBD di NTT jadi 13 orang