Gubernur Laiskodat bertekad hentikan perdagangan orang

id Pelantikan

Gubernur Laiskodat bertekad hentikan perdagangan orang

Presiden Joko Widodo, Rabu (5/9) melantik dan mengangkat sumpah sembilan Gubernur-Wakil Gubernur di Indonesia hasil Pilkada 27 Juni 2018, termasuk di antaranya Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023, Viktor B Laiskodat-Josef Nae Soi di Istana Negara Jakarta. (ANTARA Foto). (ANTARA Foto) (ANTARA Foto/)

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan ingin menghentikan praktik perdagangan manusia dan pertambangan.

Jakarta (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan ingin menghentikan praktik perdagangan manusia dan pertambangan.

"Di sana 'human trafficking' harus setop, terus tambang seluruhnya moratorium dan kita akan menggerakkan lahan pertanian yang kuat di NTT," kata Viktor di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).

Pada Rabu (5/9), Presiden Joko Widodo melantik Viktor B Laiskodat-Josef Nae Soi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 di Istana Negara bersama delapan gubernur dan wakil gubernur hasil pilkada 27 Juni 2018.

"Selama ini arahan dari pimpinan tidak menggerakkan seluruh potensi lahan kering yang ada, karena itu ada pengangguran. Pertanian lahan kering akan kita dorong untuk multikultur. Kita serius pada multikultur karena sawah kita tidak akan tertarik. Program nasional kan (menanam) jagung, padi dan kedelai tidak cocok dengan NTT," kata Viktor.

Sedangkan untuk izin tambang juga akan dihentikan sementara (moratorium). "Pertambangan pasti setop, akan moratorium dulu, kita lihat yang layak dan tidak karena tempat itu kecil dan indah, jadi kalau wilayahnya kecil dan indah tidak boleh diganggu," tambah Viktor

.

Viktor juga menargetkan untuk mengevaluasi birokrasi di pemerintah provinsi. "Kalau bagus, sesuai dengan visi misi, kerjanya rajin, ya jalan terus. Kalau tidak cocok, kita minta Menteri Dalam Negeri untuk segera ganti, tadi saya bicara sama beliau (Mendagri), tidak ada masalah," ujar Viktor.

Viktor juga mengaku akan bergabung menjadi tim sukses (timses) pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. "Pasti (jadi timses), saya kan ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Viktor.


Kantor Gubernur NTT di Jalan Raya El Tari I Kupang (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)