Pengamat sebut tiga hal penting kelola anggaran Pilkada 2024

id pilkada 2024,pengamat politik,NTT,lasarus jehamat

Pengamat sebut tiga hal penting kelola anggaran Pilkada 2024

Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT Lasarus Jehamat ANTARA/Benediktus Sridin Sulu Jahang

Yang paling utama ialah mindset pengelola anggaran bahwa itu uang rakyat untuk hajatan politik...
Labuan Bajo (ANTARA) - Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT Lasarus Jehamat menyebut tiga hal penting yang dibutuhkan dalam pengelolaan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 di Provinsi NTT.

"Yang paling utama ialah mindset pengelola anggaran bahwa itu uang rakyat untuk hajatan politik. Pemahaman seperti itu amat diperlukan agar pengelola anggaran tidak menyalahgunakan wewenang dan otoritas," kata Lasarus Jehamat ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu, (21/5/2022).

Pemahaman seperti itu tentunya harus dimiliki oleh KPU dan Pemerintah Daerah selaku pengelola anggaran. Setelah adanya pola pemahaman mendasar bahwa uang rakyat untuk hajatan politik, maka hal penting berikutnya ialah praksis transparansi anggaran.

Menurut Lasarus, transparansi diperlukan agar publik bisa melihat kegunaan anggaran yang telah digelontorkan untuk kepentingan tersebut. Transparansi itu harus terjadi dalam semua proses, baik perencanaan hingga evaluasi anggaran nanti. Dia pun menekankan pentingnya penggunaan anggaran itu terbuka dan diketahui oleh publik.

Setelah dua hal itu dijalankan, dia mendorong keterlibatan banyak elemen dalam pengawasan pengelolaan anggaran. Berbagai elemen yang dimaksud yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Non-Governmental Organization (NGO), TNI, Polri, media, dan masyarakat.

Baca juga: Perludem rekomendasikan sekda jadi penjabat kepala daerah

Meski tiga hal itu merupakan poin penting dalam pengelolaan anggaran Pilkada, Lasarus menilai semuanya belum berjalan dalam semangat yang sama. Oleh karena itu dia menekankan pentingnya membangun komitmen bersama dalam semangat mengelola anggaran yang merupakan uang rakyat tersebut.

Baca juga: Pegiat pemilu sebut perlu revisi UU Pilkada terkait badan peradilan khusus

"Bangun kembali komitmen bersama. Ini uang rakyat. Gunakan untuk kepentingan rakyat," ucap Dosen Sosiologi ini menegaskan.